Padang, (Antara Sumbar) -  Asisten III Bidang Administrasi Sekretariat Kota Padang, Sumbar, Didi Aryadi mengatakan gelaran Festival Seni Qasidah nasional ke 22 memberikan keuntungan secara ekonomi kepada masyarakat khususnya pedagang.

         "Selain memberikan dampak positif perkembangan agama dan sosial, secara ekonomi masyarakat terbantu," ujarnya di Padang, Rabu.

         Dari pedagang kecil hingga restoran mendapat imbas positif karena kedatangan lebih dari dua ribu orang tersebut.

         Belum lagi toko dan pedagang di pasar yang juga mendapat keuntungan karena meningkatnya intensitas belanja.

         Kemudian lewat fasilitas pemerintah, produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut terpasarkan seperti kerajinan dan makanan.

         "Dari segi pariwisata juga menguntungkan seperti banyaknya penginapan yang dipesan dan kunjungan ke objek wisata seperti pantai," ujar dia.

         Intinya adanya kegiatan ini sedikit menggerakkan ekonomi kota dan berharap dapat membangkitkan ekonomi masyarakat ke depan.

         Hal ini menjadi alasan Padang akan memperkuat kegiatan festival untuk promosi pariwisatanya.

         Senada itu Ketua DPD Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Padang, Harneli Bahar mengatakan dampak kepentingan dari kegiatan festival ada yang bisa dirasakan secara langsung dan tidak.

         Keuntungan yang diperoleh pedagang atau pasar membuktikan dampak secara langsung.

         Kemudian bila itu menguntungkan pembangunan di kota tentu dampak tidak langsungnya meningkatkan pendapatan.

         Lalu bahan kerajinan dan makanan ikut terpromosikan oleh peserta dari berbagai daerah.

         Ini juga berpeluang untuk penambahan investasi yang masuk.

         Sementara itu salah satu pedagang keliling Agus (32) mengatakan adanya kegiatan festival atau pagelaran lainnya memberikan kesenangan untuk pedagang kecil seperti dirinya.

         Salah satu keuntungannya, tambahnya pada menghemat bahan bakar.

         Biasanya, dalam satu hari bisa menghabiskan dua liter bensin untuk berputar di kota.

         Karena ada festival ini dia mengaku hanya mangkal di depan Imam Bonjol atau pantai sudah habis jualan. Sehingga bahan bakar yang terpakai tidak banyak.

         Dia berharap kegiatan ini digelar oleh pemerintah lebih sering sehingga pedagang kecil juga bisa menikmati keuntungan berlipat. (*)

Pewarta : M R Denya Utama
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler