Padang Aro, (Antara Sumbar) - PT PLN (Persero) bakal membangun tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) berkapasitas 150 kilovolt (kV) sebanyak 303 titik untuk mengalirkan listrik Supreme Energy Muaralabuh ke sistem Sumatera.
Deputi Manajer Bidang Komunikasi dan Hukum PLN UIP Sumatera bagian tengah (Sumbagteng) Desril Naldi saat dihubungi dari Padang Aro, Selasa (14/11), menyebutkan 303 tower transmisi dibangun pada dua kabupaten, yakni Solok Selatan 209 titik dan Dharmasraya 94 titik.
SUTT tersebut akan mengalirkan listrik dari Gardu Induk (GI) Muaralabuh yang bersumber dari Supreme Energy Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan ke GI Dharmasraya.
Pembangunan GI Muaralabuh, Solok Selatan yang berkapasistas 30 MVA dan GI Sungai Rumbai, Dharmasraya dengan kapasitas 60 MVA itu ditargetkan selesai pada 2019.
GI Muaralabuh dibangun di lahan seluas tiga hektare, dan terletak di Pekonina, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo.
Sementara GI Sungai Rumbai yang memiliki kapasitas lebih besar membutuhkan lahan seluas 5 hektare.
SUTT akan membentang sepanjang 94,7 km dimulai dari Pekonina, Solok Selatan hingga Sungai Rumbai, Dharmasraya.
PLN dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) GI Muaralabuh untuk menampung listrik produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Supreme Energy Muaralabuh.
"Nanti dari GI Muaralabuh disalurkan ke GI Sungai Rumbai kemudian dimasukan ke sistem Sumatera," ujarnya.
"Jadi, listrik dari Supreme Energy Muaralabuh masuk ke tol listrik Sumatera," ujarnya.
Saat ini, sebut Desril pihaknya masih dalam tahap survei ke lapangan dan telah melakukan sosialisasi ke masyarakat. Pembangunan GI dan SUTT tersebut direncanakan secepatnya.
"Kami saat ini baru sosialisasi. Pembangunan secepatnya karena target selesai 2019 sesuai dengan rencana Commercial Operation Date (COD) Supreme Energy Muaralabuh," sebutnya.
Asistant Analyst Pengadaan Tanah PT PLN, Harriyuda Wiratama mengatakan, setiap tower akan menggunakan lahan dengan ukuran 20×20 meter untuk tower tension dan 15×15 meter untuk tower suspension.
"Karena ini untuk kepentingan umum, maka saat ini kami sedang melakukan inventarisasi dan identifikasi lahan. Untuk kemudian akan dilakukan penilaian nilai lahan yang dibebaskan. Dan akhirnya nanti akan dibayarkan ganti rugi," jelasnya.
Pembangunan SUTT di Solok Selatan akan melewati lima kecamatan yaitu Pauh duo, Sangir, Sangir Batang Hari, Sangir Jujuan dan Sangir Balai Janggo.
"Kami berharap masyarakat dan kecamatan bisa bekerja sama dengan baik, sehingga pembangunan SUTT dan GI ini bisa berjalan lancar," ujarnya. (*)