Padang, (Antara Sumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melatih 60 pemuda Sumatera Barat (Sumbar) menjadi Duta Damai Dunia Maya sebagai bagian dari upaya penanggulangan terorisme lewat dunia maya.

         "Kegiatan ini bertujuan  membentuk generasi muda menjadi  agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya," kata Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko di Padang, Selasa.

         Ia menyampaikan melalui pelatihan  yang digelar pada 7 sampai 10 Agustus 2017  tersebut   akan melatih peserta  untuk membuat konten-konten damai berupa tulisan, foto, video, gambar dan website yang akan bersinergi dengan Pusat Media Damai (PMD) untuk  menyebarkan perdamaian sekaligus memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya.

        "60  orang anak muda tersebut  terdiri atas  blogger, ahli IT, dan desain komunikasi visual (DKV)," tambahnya.

        Ia mengharapkan  setelah pelatihan para peserta mampu menjalankan tugas mengajak generasi muda  menjauhi radikalisme dan terorisme dengan bahasa anak muda juga.

        "Apalagi terorisme sangat lihai bermain di dunia maya, mereka mampu memanfaatkan dunia maya yang memiliki pembaca tidak terbatas untuk menyebarkan ideologi dan merekrut anggota baru, terutama dari kalangan muda," jelasnya.

        Menurut Sujatmiko penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya  sulit  dikontrol karena itu diperlukan peningkatan kesadaran individu terhadap bahaya terorisme, terutama generasi muda.

        Dari situ pemerintah, melalui BNPT merangkul generasi muda sebagai mitra strategis atau duta damai dunia maya dengan membentuk jaringan untuk menyebarkan konten positif terutama di dunia maya, ujarnya.

        Ia menyebutkan sejak 2016, BNPT telah membentuk puluhan kelompok duta damai di lima provinsi yaitu  Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

         Sejauh ini, duta damai telah memberikan kontribusi positif dan berpartisipasi aktif dalam pencegahan terorisme, ujarnya.

        Selain itu, kegiatan ini untuk membentuk generasi muda dengan rasa nasionalisme tinggi sehingga tidak mudah terpapar radikalisme serta memberi wadah untuk menampung kreativitas anak muda dalam menyuarakan perdamaian di dunia maya dan dunia mata.

        Ia menambahkan  saat ini kehadiran ISIS telah mendorong lahirnya terorisme baru yang secara masif  memanfaatkan dunia maya untuk melakukan propaganda dan  perekrutan.

       Mereka menggunakan dunia maya karena secara demografis dunia maya identik dengan generasi muda, katanya.

          Sementara Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyebutkan untuk  antisipasi terorisme  di Sumbar  sudah ada sistem budaya dan kekerabatan yang  dapat mengatasinya dengan memperkuat peran pemangku adat.

        "Kalau ada yang aneh di Sumbar pasti ketahuan, jadi susah di Sumbar, kalau di luar beda tidak ada yang mengawasi," terangnya.

        Akan tetapi ia mengatakan akan terus meningkatkan kewaspadaan dan memberia apresiasi kepada BNPT yang melatih generasi muda kota Padang. (*)

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024