Padang (Antara Sumbar) - Simulasi bencana gempa dan tsunami dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2017 di Kantor Gubernur Sumatera Barat gagal total, karena hampir tidak ada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang peduli dan merespon sirene yang dibunyikan.
"Kami dapat informasi dalam simulasi gempa dan tsunami hari ini, masyarakat termasuk ASN diarahkan untuk evakuasi mandiri ke shelter, salah satunya di escape building kantor gubernur," kata salah seorang ASN, Andre di shelter kantor gubernur, Rabu.
Andre merupakan satu dari dua orang ASN kantor gubernur yang merespon simulasi gempa dan tsunami yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB tersebut.
Berbeda dari ASN kantor gubernur, anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar lebih respon terhadap pelaksanaan simulasi bencana. Puluhan anggota kepolisian langsung melakukan evakuasi ke shelter di gedungnya tiga menit setelah sirene dibunyikan.
Sementara itu masyarakat yang berada di sekitar gedung Polda Sumbar dan kantor gubernur tidak acuh terhadap sirene tsunami yang dibunyikan. Mereka tetap melaksanakan kegiatan masing-masing.
Sebelumnya Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Nasridal Patria mengatakan dalam simulasi bencana tersebut diskenariokan gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter terjadi pada kedalaman 12 kilometer di Kepulauan Mentawai dengan durasi 30 detik.
"Gempa tersebut diskenariokan menimbulkan tsunami dan masyarakat langsung melakukan evakuasi secara mandiri ke shelter yang berada di sekitar lokasinya," kata dia.
Ia mengatakan simulasi dalam rangka HKBN itu bertujuan untuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.
Sayangnya, simulasi itu tidak berjalan dengan baik di Kantor Gubernur Sumbar. Dari ratusan ASN yang ada di kantor tersebut, hanya dua orang yang mengikuti simulasi bencana. (*)