Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terus mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah itu.

"Kita konsen membina IKM dan UKM yang ada dalam rangka meningkatkan ekonomi warga," kata Ketua Dekranasda Pasaman Barat Ny. Yun Syahiran di Simpang Empat, Selasa.

Ia menyebutkan salah satunya adalah kerajinan Sulam Emas yang menjadi identitas kerajinan unggulan Pasaman Barat yang perlu penanganan khusus dalam pengembangannya. 

Ia mengatakan pihaknya tengah berupaya mewujudkan tenaga pengrajin terampil yang mampu menghasilkan produk dengan nilai jual dan kreatifitas yang sangat tinggi. 

"Beberapa waktu lalu kita sudah mengirim 70 orang pelaku UKM dan IKM untuk mengikuti pelatihan khusus ditingkat provinsi dan saat ini kita sudah melihat perkembangan dan inovasi yang diterapkan sedang berjalan dan sudah membuahkan hasil," ujarnya.

Menurutnya upaya pembinaan juga telah dilakukan ditingkat kenagarian dengan menghadirkan perancang busana yang diundang dari luar daerah.

Hal itu diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimal dalam meningkatkan kualitas produksi, harga jual serta nilai jual yang mumpuni untuk kemajuan produk kerajinan khas Pasaman Barat dimasa mendatang.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Sumbar Ny. Wati Nasrul Abit menyatakan bahwa setiap kabupaten/kota di Sumbar harus konsisten dalam mengembangkan produk kerajinan yang menjadi ciri khas atau milik daerahnya masing-masing.
 
"One Village One Product, itu yang harus kita wujudkan. Untuk Pasaman Barat, Sulam Emas harus menjadi icon yang harus dibumingkan," ujarnya.

Ia menjelaskan Dinas Koperindag dan UKM Pasbar harus melakukan koordinasi dengan Dinas Koperindag provinsi untuk mengadakan pelatihan yang menghadirkan perancang busana ternama dari kota besar seperti dari Jakarta yang dapat membantu pelaku UKM dan IKM di Pasbar dalam memberikan inovasi terhadap produknya masing-masing. 

"Sulam Emas Pasaman Barat sudah bagus. Namun perlu inovasi dan sentuhan karakteristik yang lebih estetik. Juga perlu penyederhanaan dalam hal bordiran agar terkesan punya nilai seni dan daya tarik yang tinggi," sebutnya. (*)

Pewarta : Altas Maulana
Editor :
Copyright © ANTARA 2024