Sarilamak, (Antara Sumbar) - Badan Nasional Penanggulan Bencana menilai penanggulangan banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, berjalan baik sehingga pemulihan setelah kejadian itu dapat terlaksana dengan cepat.

         Direktur Bantuan Darurat BNPB Eko Budiman di Payakumbuh, Minggu mengatakan hal itu berkat keseriusan dan kerja keras pemerintah daerah bersama instansi terkait sehingga BNPB memberikan apresiasi terkait penanganan bencana tersebut.

         "Kami menilai secara keseluruhan penanganan bencana alam yang dilakukan sudah berjalan dengan baik, cepat, dan tanggap" kata dia saat konfrensi pers terkait penanggulangan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota.

         Ia mengatakan dengan adanya bencana tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah sehingga ke depannya penanganan bencana lebih baik lagi agar dampaknya dapat dikurangi.

         Kemudian langkah-langkah penanggulangan bencana tersebut juga untuk meminimalisir korban jiwa akibat kejadian itu.

         Menurutnya, kondisi pascabencana di Kabupaten Limapuluh mulai stabil, sebab air mulai surut dan masyarakat sudah kembali ke rumah mereka masing-masing serta disibukkan memberikan material akibat benjir.

         Selain itu korban jiwa akibat longsor di jalur Sumbar-Riau tepatnya di Jorong Polong Duo Nagari (desa adat) Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru juga sudah ditemukan semuanya dan pencarian juga sudah dihentikan.

         Sementara Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penganggulangan Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Limapuluh Kota AKBP Bagus Suropratomo mengatakan pencarian korban akibat tanah longsor sudah dihentikan karena semua laporan orang hilang sudah ditemukan.

         Menurutnya hanya ada dua keluarga yang melaporkan anggota keluarganya hilang, dan pada hari keenam dan ketujuh semuanya sudah ditemukan.

         "Berdasarkan peraturan dan protap Basarnas, maka pencarian terhadap korban tanah longsor dihentikan," kata dia.

         Ia menambahkan akses Sumbar-Riau juga kembali lancar, sebab ruas jalan nasional yang menghubungkan kedua provinsi amblas sudah kembali diperbaiki.

         Pihaknya mengimbau semua pengendara yang melintas di jalur Sumbar-Riau agar meningkat kewaspadaan serta hati-hati terutama pada saat hujan sebab tebing yang ada di pinggir jalan masih rawan longsor.

         Sebelumnya, pada Jumat (3/3) banjir dan longsor melanda delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, dimana lokasi yang terparah adalah Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX.  (*) 


Pewarta : Mardikola Tri Rahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024