Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, Hanif Dakiri dipastikan menghadiri kegiatan Sawahlunto International Music Festival (SIMFES) 2016, Sumatera Barat(Sumbar), Jumat(7/10).

         "Dari konfirmasi yang kami terima beliau akan didampingi oleh Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, yang juga akan turut mengiringi penampilan pemusik country Indonesia dari Jakarta, Tantowi Yahya, pada posisi penabuh alat musik drum," kata manajer produksi SIMFES 2016, Syukri SSn di Sawahlunto, Kamis.

         Kehadiran menteri Hanif tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu menambah kekuatan promosi bagi festival musik tradisi yang sudah menjadi agenda tahunan kota itu, sebagai upaya mewadahi beragam jenis musik tradisi nusantara dan dunia dalam satu pertunjukan panggung yang dikemas atraktif dan menghibur.

         Upaya tersebut merupakan salah satu bentuk promosi potensi pariwisata di Kota Sawahlunto sebagai perwujudan visi kota itu sebagai kota wisata tambang yang berbudaya.

         "Sehingga ada pembanding yang jelas dan terukur tentang bagaimana kedudukan pelestarian seni budaya sebagai kekuatan utama memajukan dunia kepaeiwisataan di kota ini sebagai pembeda dari daerah-daerah tujuan wisata lainnya di Sumbar bahkan Indonesia," ujarnya.

         Sementara itu, kurator SIMFES 2016, Edi Utama menjelaskan berdasarkan hasil kurasi timnya bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat menyepakati jenis kesenian tradisi yang akan menjadi simbol utama pertunjukan tahun ini, terdiri dari jenis musik yang dibangun dari kekhasan alat musik dari rumpun Chordophone dan kolaborasi beberapa alat musik tradisi asal Indonesia.

         Menurutnya, kehadiran Tantowi Yahya dengan musik tradisi negara Amerika, country, yang sudah mendunia dan dikenal oleh berbagai segmentasi tentu akan menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik minat pengunjung memadati panggung utama pertunjukan di kawasan Lapangan Segitiga Sawahlunto, yang berada di pusat kawasan cagar budaya nusantara yang saat ini diusulkan menjadi cagar budaya warisan dunia.

         "Jika pada tahun sebelumnya alat musik jenis perkusi cukup mendominasi, maka pada tahun ini alunan lembut petikan gitar dan gesekan biola para seniman musik nusantara dan dunia dipastikan akan menjadi warna tersendiri terhadap perkembangan pertunjukan musik di tanah air," kata dia.

         Dia menambahkan, beberapa kelompok musik tradisi asal dalam dan luar negeri yang turut meramaikan kegiatan ini, antara lain kelompok JE Ensamble dari Provinsi Bengkulu yang membawakan musik-musik garapan baru berangkat dari fenomena sosial budaya masyarakat dan dituangkan kedalam bentuk komposisi berbasis garapan reinterpretasi tradisi.

         Sedangkan dari luar negeri salah satunya kelompok "Kingdom of Daykanyama" dari Jepang yang akan memainkan musik Chordophone yakni komposisi musik tradisi menggunakan biola dan gitar serta dikolaborasikan dengan alat musik Aerophone, yaitu instrument Accordion.

         "Yang tak kalah menariknya adalah penampilan salah satu kelompok seniman tradisi asal negara Malaysia, Alena Murang Art & Music, yang akan memainkan alat musik petik Sape," imbuhnya. (*)

Pewarta : Rully Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024