Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Sejumlah jalur alternatif di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dipadati kendaraan karena jalan utama daerah itu mengalami kemacetan.

         Dari pantauan di Payakumbuh, Minggu terlihat beberapa jalur alternatif yang dipilih pengemudi diantaranya jalur lingkar selatan, di mana ruas ini dapat dilalui bagi pengendara yang hendak menuju Pekanbaru atau sebaliknya.

         Jalur lingkar selatan ini juga dapat ditempuh bagi pengemudi yang ingin ke Batusangkar, Bukittinggi, dan Kota Padang.

         "Jalur ini lebih nyaman dan cepat sampai tujuan," kata salah seorang pengendara dari Batusangkar yang ingin ke Pekanbaru, Yogi Syahputra.

         Ia mengatakan, Jalur utama yang menghubungkan kedua daerah tersebut macet. Kemacetan tersebut terjadi di Simpang Piladang, dimana titik tersebut merupakan ruas jalan utama Payakumbuh-Bukittinggi.

         Kemudian, jalur alternatif yang juga dipadati kendaraan adalah jalur lingkar utara dari Tanjung Anau menuju Koto Nan Ampek, melewati Lampasi.

         Selain jalur ke Situjuah Limo Nagari juga banyak dilewati kendaraan, dimana jalur ini dapat dilewati bagi pengendara yang dari Bukittingi menuju Payakumbuh.

         "Lewat jalur ini untuk menghindari kepadatan kendaraan di jalan utama Pusat Payakumbuh-Bukittinggi," kata seorang pengendara Syukri Yazila.

         Sementara itu, arus lalu lintas dari Kota Payakumbuh menuju Bukittinggi pada H+4 lebaran 1437 Hijriyah atau Sabtu mengalami macet puluhan kilometer, kemacetan terjadi di dua arah.

         Antrean kendaraan tersebut dimulai dari Kawasan Ngalau Indah, dimana kemacetan tersebut hanya untuk kendaraan roda empat, sedangkan untuk sepeda motor lancar.

         Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengimbau masyarakat setempat untuk meningkatkan kehati-hatian dan kesabaran menghadapi kepadatan kendaraan.

         Ia menilai kepadatan kendaraan tersebut didominasi oleh masyarakat yang akan balik ke rantau, mengingat besok akan kembali masuk kerja. (*)

Pewarta : Mardikola Tri Rahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024