Pekanbaru,  (Antara Sumbar) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pekanbaru Provinsi Riau menyatakan puncak arus mudik menggunakan angkutan darat terjadi pada H-3 Idul Fitri 1437 Hijriah dengan jumlah penumpang mencapai 1.900 orang.  
   
"Puncak mudik terjadi Minggu kemaren atau H-3 Idul Fitri 1437 Hijriah," kata Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Darat Dishubkominfo Pekanbaru Sunarko dijumpai di Posko Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, Senin.

        Sunarko menjelaskan ada pergeseran puncak arus mudik pada tahun 2016 dibandingkan Lebaran 2015.

        Tahun 2015 arus mudik itu terjadi secara serentak dan menyeluruh. Tahun 2016 terlihat berangsur dan bertahap.

        Hal itu karena libur panjang sekolah sudah dimulai sejak awal Ramadhan sehingga tidak lagi terjadi penumpukan keberangkatan pada satu hari menjelang lebaran namun sudah jauh hari.

        "Arus mudik sudah berlangsung sejak 29 Juni 2016," katanya.

        Selain itu menurut Sunarko, para pegawai swasta dan pegawai negeri juga sudah libur bersama sejak Jumat.

        "Jadi dari catatan penumpang di posko tertinggi Minggu kemaren ada 1.900 orang yang pulang kampung menggunakan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antar provinsi (AKAP)," katanya lebih rinci.

        Sementara untuk Senin ini dan Selasa esok sudah ada penurunan jumlah yang mudik. "Sementara H-2 dan H-1 Lebaran 2016 sudah turun hanya separuhnya lagi yang mudik," katanya.

        Ia menambahkan untuk mudik Idul Fitri 1437 Hijriah, pihaknya menyediakan 212 bus dengan jumlah kursi 3.600. "Setiap hari jika dirata-ratakan ada 1.500 penumpang yang mudik sejak tanggal 29 Juni," katanya.

        Sunarko menambahkan kondisi arus mudik 2016 relatif lebih baik, aman dan terkendali dibandingkan tahun 2015 dimana pihaknya lewat posko yang disediakan tidak ada menerima laporan dan kendala berarti dari penumpang.

        "Jauh lebih baik tahun ini, tidak ada penumpang yang melapor tertipu, atau dijambret bahkan ditinggal bus," katanya.

        Walau diakuinya terdapat oknum sopir bus AKDP dan AKAP yang urinenya positif narkoba saat dilakukan tes oleh BNN. Namun mereka langsung diamankan dan digantikan oleh yang lain.  (*)

Pewarta : Netty Mindrayani/ Vera Lusiana
Editor :
Copyright © ANTARA 2024