Sarilamak, (AntaraSumbar) - Jumlah korban keracunan keracunan usai hajatan akikah di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota, terus bertambah menjadi 149 jiwa, dimana awalnya hanya 138 orang.
"Kemungkinan jumlah korban bertambah masih ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota Adel Nofiarman saat dihubungi dari Payakumbuh, Rabu.
Ia mengatakan, hingga kini (Rabu siang) jumlah korbannya 149 orang, yang meliputi orang dewasa, ibu hamil, dan balita.
Korban tersebut, kata dia, kini dirawat di RSUD Adna. WD Kota Payakumbuh dan RSUD Achmad Darwis Suliki Kabupaten Limapuluh Kota.
Adel menyebutkan, korban keracunan mulai diketahui kemarin (2/2) atau satu hari setelah pelaksanaan hajatan tersebut.
Dinas Kesehatan setempat sudah menetapkan peristiwa tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sebelumnya, pada Selasa (2/2) sejumlah warga Jorong Balai Panjang, Nagari Balai Panjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban mengalami muntah-muntah usai menyantap hidangan akikah di rumah salah seorang warga setempat.
Salah seorang warga Elwaladri Putra (27) mengatakan, dirinya bersama puluhan warga lain menghadiri akikah, usai menyantap makanan, beberapa waktu kemudian muntah, panas, mencret dan demam tinggi.
Saat ini petugas Dinas Kesehatan dan kepolisian sedang melakukan penyelidikan apakah sakit yang dialami warga secara massal, ada hubungannya dengan makanan yang mereka santap saat syukuran.
Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Padang Zulkifli mengatakan perlu adanya pelatihan terhadap petugas penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan, baik dari tingkat provinsi atau kabupaten/kota.
Ia mengatakan hingga saat ini sangat jarang adanya pelatihan terhadap petugas tersebut sehingga sampel yang diserahkan ke BPOM sering bukan merupakan sampel penyebab.
Menurutnya, setiap terjadi kasus keracunan di suatu tempat, seharusnya puskesmas setempat segera turun ke lapangan untuk menyelamatkan korban serta menyelamatkan sampel penyebab untuk diuji. (*)