Padang, (AntaraSumbar) - La Paloma, Orkes Keroncong asal Sumatera Barat (Sumbar) akan unjuk kebolehan dalam KABA Festival yang digelar di Ladang Tari nan Jombang, Padang pada 13 Desember 2015.

"Dalam Festival ini, La Paloma akan menampilkan karya terbaru berjudul "Mamilin Nan Tigo Sapilin"," kata pemain bass La Paloma, Roni "Keron" di Padang, Rabu.

Menurutnya, karya tersebut merupakan sebuah komposisi musik yang digarap dengan memadukan kesenian asli Minangkabau yang berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota yaitu "Sijobang" dengan musik keroncong.  
    
Hasil eksplorasi seni tradisi Minang dengan musik keroncong itu menurut dia, menghasilkan "sesuatu" yang berbeda.

Keroncong tidak dihadirkan sepenuhnya dalam karya kali ini, demikian juga dengan Sijobang. Dalam pengolahan Sijobang, La Paloma hanya bermain pada bagian-bagian yang terdapat dalam bentuk lagu yang biasa dikenal dengan istilah "tigo sapilin" yaitu  bagian imbauan, bagian dendang I (dengan sukat 3/4), bagian dendang II (dengan sukat 2/4), dan bagian dendang III (dengan sukat 6/8), ujar lulusan ISI Padangpanjang tersebut.

Ia mengatakan, sebagian karya La Paloma memang "tidak patuh" seutuhnya pada "pakem" keroncong.

Menurutnya, "ketidakpatuhan" atas pakem tersebut menjadi salah satu kritikan yang pernah diterima La Paloma ketika mereka membawa lagu keroncong "pulang kampung", ke Solo Keroncong Festival pada tahun 2014.

Ada yang mengkritik, namun ada juga sebagian pemain keroncong di pulau Jawa yang memuji usaha kami menghadirkan keroncong dalam bentuk baru, kata Roni.

Meski demikian, La Paloma menurutnya tetap dengan ciri khas yang menghubungkan keroncong dengan warisan budaya lain di nusantara, bahkan dunia.

Kami mengaransemen ulang lagu Aceh, Bungong Jeumpa, yang bisa dimainkan melalui estetika keroncong musik. Termasuk juga berbagai khazanah lagu Minang, seperti Rang Talu, atau lagu dari khazanah lain sepeti Cafrinho, tambah Keron.

Uniknya lagi menurut dia, meski keroncong identik dengan Jawa, tetapi tidak seorangpun anggota Orkes Keroncong La Paloma yang berasal dari pulau tersebut.

"Seluruh anggota La Paloma yang berjumlah 13 orang adalah orang Minang yang pernah menuntut ilmu di ISI Padang Panjang, Sumbar," katanya.

Sementara itu, KABA Festival yang akan diikuti oleh La Paloma tersebut merupakan sebuah festival berbasis seni tradisi di Padang yang ditujukan sebagai wadah untuk menempa karya seniman.

Festival tersebut digelar secara mandiri di gedung milik inisiator festival, Nan Jombang Dance Company.

Pelaksanaan festival itu adalah yang kedua kali setelah pelaksanaan pertama sukses digelar pada 3 hingga 5 Desember 2014.

KABA Festival yang kedua rencana digelar 11 hingga 13 Desember 2015 di Ladang Tari nan Jombang, Balai Baru, Padang.

Rencananya enam grup yang tampil yaitu Nan Jombang, Impessa Dance Company, Langkok Grup, Parewa Limo Suku, La Paloma dan Ranah Teater. (*)

Pewarta : Miko Elfisa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler