Padang, (Antara) - Kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Muslim Kasim-Fauzi Bahar dan Irwan Prayitno-Nasrul Abit memprogramkan adanya perwujudan lingkungan hijau asri di provinsi tersebut pada periode pemerintahan setelah pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 9 Desember 2015.
"Mewujudkan Sumbar sebagai lingkungan hijau asri ialah salah satu visi misi jangka panjang provinsi ini sehingga perlu dilakukan tindakan yang cepat dan nyata dalam memperbaiki keadaan lahan hutan yang semakin buruk," kata calon gubernur nomor urut 1 Muslim Kasim saat debat publik yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar di Padang, Senin malam (23/11).
Ia mengatakan perlu komitmen yang serius dalam memperbaiki lingkungan di Sumbar terutama pada lahan yang telah mengalami penggundulan dan erosi yang tinggi.
"Sumbar merupakan wilayah ke empat di Sumatera yang mengalami deforestasi atau penggundulan hutan terburuk akibat pembukaan pemukiman ataupun transmigrasi," kata dia.
Calon wakil gubernur nomor urut 1 Fauzi Bahar mengatakan kerusakan hutan yang terjadi di Sumbar dapat diperbaiki melakukan reboisasi atau penanaman hutan kembali.
Ia mengatakan untuk merealisasikan hal tersebut daoat bekerjasama dengan berbagai universitas di Sumbar agar kondisi hutan daoat kembali asri dan terwujud lingkungan yang hijau.
"Tiap tahun terdapat sekitar 20.000 mahasiswa yang mendaftar ke perguruan tinggi. Jika setiap mahasiswa menanam satu pohon saja, maka dapat dibayangkan keadaan Sumbar beberapa tahun ke depan yaitu asri, subur dan mampu memberikan kesegaran bagi masyarakat," jelas dia.
Sementara calon gubernur nomor urut 2 Irwan Prayitno mengatakan perlu adanya peraturan daerah yang mengatur tata kelola, tata ruang dan masyarakat dalam meningkatkan upaya perwujudan Sumbar yang hijau dan asri.
"Setiap individu perlu memiliki komitmen untuk menjaga hutan dan tidak melakukan penebangan sembarangan untuk mewujudkan target jangka panjang tersebut," kata dia.
Selain itu dibutuhkan bantuan dan pengawasan dari pihak kepolisian agar tidak terjadi pembalakan liar di lahan-lahan hutan Sumbar sebagai antisipasi terjadinya bencana alam di provinsi itu.
"Perlu dilakukan pendekatan secara persuasif terhadap oknum-oknum yang suka menebang hutan sembarangan serta tindakan tegas dari pihak yang berwenang," kata calon wakil gubernur nomor urut 2 Nasrul Abit.
Ia mengatakan kebijakan itu hanya dapat terealisasikan jika ada kerja sama antara pihak provinsi dan kabupaten/kota sehingga reboisasi di tiap daerah dapat terlaksana secara merata. (*)