Lubuk Basung, (AntaraSumbar) - PT Bukit Sawit Semesta membangun pabrik crude palm oil senilai Rp100 miliar di Nagari (desa adat) Manggopoh, Kabupaten Agam.
Pembangunan pabrik CPO tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Agam Indra Catri dan Komisaris PT BSS Budjang Fauzie, Kamis.
Pada kesempatan itu Komisaris PT BSS Budjang Fauzie mengatakan, dana sebesar Rp100 miliar ini digunakan untuk membangun pabrik CPO di lahan seluas 27,1 hektare.
"Kami menargetkan pembangunan pabrik ini selesai dalam waktu dekat, sehingga pada 2016 pabrik ini sudah bisa beroperasi," katanya.
Ia menambahkan, pabrik yang dibangun ini mampu memproduksi CPO sekitar 40 sampai 60 ton per hari.
Sementara tandan buah segar (TBS) yang diolah berasal dari petani sekitar, karena keberadaan pabrik ini untuk menampung kelapa sawit masyarakat sekitar.
"Ini merupakan salah satu tujuan untuk mendirikan pabrik CPO ini, selain untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, karena pegawai nantinya berasal dari masyarakat sekitar," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta dukungan dari masyarakat sekitar dalam pembangunan, sehingga pembangunan ini berjalan dengan baik.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Manggopoh, Ali Umar menambahkan, dengan didirikan pabrik CPO ini maka harga TBS akan normal, karena selama ini harga sangat rendak akibat TBS milik masyarakat di jual ke PT AMP Platation di Kecamatan Palembayan.
"Dengan dijualnya TBS ke PT AMP Platation, maka masyarakat mengeluarkan biaya trasportasi," katanya.
Namun, Ali Umar berharap agar niat dari manejer PT PSS tidak berubah dari pendirian pabrik ke perkebunan sawit.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Agam, Yulnasri menambahkan, menambahkan ini merupakan pabrik CPO keempat di daerah itu karena sebelumnya juga ada pabrik CPO milik PT AMP Plantation dengan kapasitas produksi sekitar 60 ton perjam, PT Mutiara Agam dengan kapasitas 30 ton perjam dan PT Perkebunan Pelalu Raya dengan kapasitas 40 ton perjam.
Saat ini, katanya, sudah terjadi over produksi atau kelebihan bahan baku, apalagi untuk menampung produksi TBS milik petani.
"Dari data itu, kami masih membutuhkan dua unit pabrik CPO, sehingga dapat menampung sawit masyarakat di Kabupaten Agam secara keseluruhan," katanya.
Bupati Agam Indra Catri mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT BSS atas kepercayaan yang telah berinfestasi dalam menanamkan modal di Kabupaten Agam, untuk pengembangan pabrik pengolahan kelapa sawit.
Hal ini tentu mempunyai dampak yang postif bagi masyarakat karena hampir 50 persen tandan buah segar yang dihasilkan Kabupaten Agam, berasal dari TBS petani perkebunan.
"Tentu diharapkan kedepannya ada kompetensi dan daya saing pabrik kelapa sawit dalam pembeli TBS petani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," katanya. (*)