Padang, (Antara) - Anggota DPRD Sumatera Barat Irsyad Syafar terpilih sebagai ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumbar periode 2015-2020 menggantikan Trinda Farhan pada musyawarah wilayah ke-4.
"Berdasarkan hasil keputusan Dewan Pimpinan Pusat mengacu pada pemilihan umum internal oleh kader menetapkan Irsyad Syafar sebagai Ketua DPW PKS," kata Ketua Panitia Muswil Rahmat Saleh di Padang, Sabtu.
Menurut dia proses pergantian kepemimpinan partai berlambang padi kapas diapit bulan sabit tersebut berjalan dengan lancar setelah melewati proses yang cukup panjang.
Pada tahap awal dilakukan penjaringan nama-nama calon yang kemudian dipilih oleh 1.279 kader di Sumbar untuk kemudian dikirim ke pusat untuk dikerucutkan menjadi sembilan nama, ujar dia.
Ia menyebutkan pada kesempatan itu juga terpilih sebagai ketua Majelis Pertimbangan Wilayah Mahyeldi yang kini menjabat Wali Kota Padang, Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah Hadison yang kini juga menjabat anggota DPRD Padang.
Kemudian Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah Nurfirmanwansyah, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Gustami Hidayat, Ketua Dewan Syariah Wilayah Dzul Adli dan Sekretaris Dewan Syariah Wilayah Budiman.
Irsyad Syafar lahir di Bukittinggi 18 November 1970 merupakan seorang mubalig dan pendiri Perguruan Islam Ar- Risalah.
Saat ini, ia juga menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sumatera Barat dan sebelumnya menjabat sebagai ketua Dewan Syariah Wilayah PKS Sumbar.
Sekjen PKS Taufik Ridho mengatakan tema besar ke depan yang diusung PKS adalah berkhidmat untuk rakyat karena melayani masyarakat merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari partai ini.
"Partai politik harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kerja-kerja sosial lebih banyak daripada politik," ujar dia.
Ketua PKS terpilih Irsyad Syafar mengatakan kepengurusan PKS merupakan kerja tim dan pihaknya akan menyusun visi dan misi serta amanat muswil yang akan menjadi kerangka kerja lima tahun ke depan.
Ia mengatakan salah satu moto adalah berkhidmat untuk rakyat Sumbar sehingga semua kader diharapkan turun ke bawah melayani masyarakat.
Kemudian, salah satu yang prioritas adalah target pilkada serentak 2015 serta 2017 serta pencapaian jumlah kader hingga 2020, ujarnya.
Sementara Pengamat Politik dari IndoStrategi Pangi Sarwi menilai PKS harus kembali ke manhaj awal sebagai partai dakwah.
"Mulai berbenah untuk lebih bersih agar ada perbedaan antara partai Islam dengan nasionalis," kata dia.
Menurutnya dia merek PKS sebagai partai dakwah tidak boleh hilang karena itu kekuatannya walaupun PKS sudah menjadi partai terbuka saat ini.
"Kaderisasi partai harus dibenahi dan dievaluasi karena PKS bukan partai yang mengandalkan figur," ujar dia.
Ia menambahkan jangan sampai partai baca bismillah dengan tidak baca bismillah sama saja, karena itu pengurus harus meyakinkan publik bahwa partai ini bersih sehingga kepercayaan publik kembali muncul.(*)