Simpang Ampek, (Antara) - Warga Jorong Kampuang Alang, Nagari Muaro Kiawai, Kecamatan Gunuang Tuleh, Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) krisis air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan air bersih warga harus rela menempuh jarak dua kilometer dari kampungnya untuk mendapatkan air bersih yang terletak di sekitar perbukitan di daerah itu, kata Kepala Jorong (lurah) Kampuang Alang, Amiruddin, Selasa. "Setiap hari warga membawa jerigen untuk mendapatkan air bersih dengan jalan kaki. Namun, sebagian warga secara swadaya ada yang membangun pipa saluran air bersih sendiri ke rumahnya," tambahnya. Ia menyebutkan pipa saluran air bersih itupun sering mengalami kerusakan akibatnya air tidak bisa mengalir lagi kerumah warga. Ia mengatakan meskipun pada 2014 lalu, Pemkab Pasaman Barat berupaya mengatasi kesulitan warga setempat dengan melakukan pembagunan saluran air bersih sepanjang dua kilo meter. Namun hingga saat ini pembangunan itu belum bisa dinikmati warga karena pipa yang sudah terpasang belum mengeluarkan air kerumah warga. "Saya tidak tahu apa penyebabnya, apakah itu akibat adanya kelalaian teknis pekerjaan atau memang akibat keterbatasan anggaran," ujarnya. Meskipun demikian pihaknya masih menunggu kelanjutan pembangunan air bersih tersebut dilanjutkan. "Kabarnya tahun ini pembangunannya dilanjutkan. Kami berharap tentunya nanti bisa dinikmati warga," harapnya. Ia menjelaskan Pemkab Pasaman Barat untuk kembali melanjutkan pembangunan yang terhenti agar warga bisa menikmati air bersih. Sebab hampir 90 persen warga ini mengambil air bersih pada sumber air yang ada di bukik Gunung Tuleh itu dengan jarak yang cukup jauh dan melelahkan. Salah seorang warga Kampuang Alang, Mahmudi menyebutkan saat musim hujan warga bisa mendapatkan air bersih dengan cara menampung air hujan. "Apabila musim kemarau, terpaksa warga mendaki gunung untuk mendapat air bersih. Untuk itu kami sangat berharap pada Pemkab Pasaman Barat agar memperhatikan persoalan ini dan mencarikan solusinya," ujarnya. (*/alt)

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024