Bukan hanya dalam penciptaan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran, tetapi juga harus bisa memperkuat pelaku ekonomi domestik
Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan di bidang investasi sehingga Indonesia lebih kompetitif.

"Agar lebih kompetitif, saya minta agar kebijakan-kebijakan yang terkait dengan investasi, insentif-insentif sistem perpajakan perlu kita evaluasi secara berkala sehingga lebih menarik dibanding negara-negara lain dan betul-betul bisa berjalan efektif di dalam pelaksanaannya," kata Presiden saat memimpin rapat terbatas membahas kebijakan investasi dan perpajakan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Kepala Negara menyebutkan bahwa defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan Indonesia perlu mendapatkan perbaikan dari investasi dan ekspor.

Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor-sektor yang betul-betul memperkuat industri dalam negeri dan memperkuat ekonomi nasional.

"Serta bisa mendorong tranformasi ekonomi dari hilirisasi dari bahan mentah kepada industri pengolahan, dan juga memperkuat industri yang berorientasi ekspor yang bisa memberikan nilai tambah, sehingga kita bisa merevatilisasi industri dan dapat mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri manfaat kan sumber daya ekonomi lokal yang kita miliki," harapnya.

Selain itu, Presiden minta kebijakan investasi itu betul-betul didesain sesuai target kepentingan nasional.

"Bukan hanya dalam penciptaan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran, tetapi juga harus bisa memperkuat pelaku ekonomi domestik khususnya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dengan manfaatkan peluang alih teknologi yang ada," ujarnya.

Kepala Negara juga meminta kebijakan investasi tersebut mampu mendorong kemitraan usaha besar dengan usaha menengah, usaha kecil dan usaha mikro.

Dalam rapat terbatas ini, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla serta beberapa Menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, serta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Baca juga: BI: Defisit transaksi berjalan 2018, defisit yang sehat

Baca juga: Optimalisasi Daftar Negatif Investasi di 2018


 

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018