Jakarta  (ANTARA News) - Pengumuman penundaan ajang Mandiri Jakarta City Marathon 2018 yang berselang hanya tiga hari jelang pelaksanaannya membuat kecewa para peserta.

Kekecewaan itu khususnya datang dari peserta yang berasal dari luar kota, seperti Dwi Shintia (40) yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

"Saya ambil HM (Half Marathon), sudah terasa ada yang aneh, makanya saya menunda-nunda membeli tiket pesawat. Niatnya, Jumat (19/10) saja karena ada promo tiket pesawat tapi kemudian, Kamis (18/10) sore saya nekat beli tiket, saat tiket penerbangan sudah dibayar, 10 menit kemudian ada info lombanya dipostpone (tunda)," kata Tia, panggilan akrab Dwi Shintia saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

Pada Kamis (18/10), Bank Mandiri memberikan pengumuman tertulis untuk menjadwal ulang penyelenggaraan Mandiri Jakarta City Marathon 2018 yang awalnya direncanakan berlangsung pada 21 Oktober 2018 di kawasan Monumen Nasional (Monas).

 "Hotel juga sudah 'dibooking', tapi kan tidak bisa 'direfund', semoga pesawat bisa (direfund)," tambah Tia yang berprofesi sebagai pekerja swasta tersebut.

 Tia mengaku mau ikut Mandiri Jakarta City Marathon 2018 karena mengetahui bahwa panitia penyelenggara adalah sesama pelari.

"Kalau yang menyelenggarakan pelari-pelari, 'race' itu umumnya OK, dan harapannya lebih baik dari tahun sebelumnya, tapi ternyata jauh dari harapan," ungkap Tia.

Setidaknya Tia merugi sekitar Rp2 juta untuk ongkos transportasi dan akomodasi karena pembatalan tersebut, jumlah itu belum ditambah pembelian 'slot' lari senilai sekitar Rp700 ribu.

Penamat Berlin Marathon 2018 dan Bali Marathon 2017 itu juga menceritakan ada beberapa temannya yang sudah membeli tiket bersama keluarga untuk mengikuti ajang lari tersebut.

"Beberapa teman di Surabaya bahkan sudah membeli tiket untuk empat orang, suami istri dan dua anak," tambah Tia yang mulai berlari sejak 2012.

 Sementara itu Susanto (35) yang tinggal di Tangerang Selatan mengaku tidak merugi materiil tapi masih mempertanyakan alasan pembatalan ajang tersebut.

"Tapi yang mengganjal itu alasan pembatalan, kenapa bisa batal menjelang acara, harus ada penjelasan yang masuk akal," kata Susanto.

Namun Santo, panggilan akrab Susanto, mengatakan masih mau ikut Mandiri Jakarta City Marathon bila sudah ada tanggal penggantinya.

"Untuk sekali penundaan saya belum kapok, kredibilitas penyelenggara masih saya pegang, kalau sudah beberapa kali ditunda baru saya tidak mau ikut," tambah Santo.

Dalam pernyataan tertulisnya, Vice President Corporate Communication Bank Mandiri Maristella Tri Haryanti memohon maaf harus menjadwal ulang pelaksanaan lomba karena ingin memastikan kondisi rute benar-benar baik dan nyaman bagi pelari untuk mengakomodasi tingginya antusiasme pendaftar yang telah mencapai lebih dari 9.500 peserta dari dalam dan luar negeri. 

Penyelenggaraan Mandiri Jakarta City Marathon merupakan kolaborasi Bank Mandiri dengan Aliansi Komunitas Lari Jakarta (AKLJ). Tujuannya, untuk meningkatkan pembangunan di bidang pariwisata. Ajang ini juga menjadi rangkaian perayaan ulang tahun Bank Mandiri ke-20.

"Untuk mendapatkan rute atau jalan yang baik, maka penjadwalan ulang ini perlu dilakukan," ungkap Maristella.

Terkait penjadwalan ulang ini, peserta dapat 'me-refund' dengan melakukan konfirmasi dan verifikasi data di area Race Pack Collection yang terletak di Gedung Menara Mandiri II, lantai 2 Jalan Jenderal Sudirman No. 54-55 Jakarta. 

Bagi peserta yang tidak dapat mendatangi lokasi Race Pack Collection, dapat melakukan konfirmasi dengan mengunjungi website www.mandirijakartacitymarathon.com dan mengisi lembar konfirmasi pengembalian.

Peserta terdaftar yang ingin melakukan refund harus menyertakan Nama, kode registrasi MJCMXXXX, dan nomor identitas yang digunakan pada saat mendaftar. Selanjutnya panitia akan melakukan verifikasi data dan dana refund dapat kembali ke rekening peserta dalam jangka waktu 3-4 minggu sejak konfirmasi dan verifikasi dilakukan.

Sedangkan "race organizer" Mesa Race dalam akun Instagramnya megnatakan bahwa penundaan tersebut di luar kewenangannya sebagai vendoro.

"Kami mengormati segala kebijakan yang ada. Kami akan mengembalikan seluruh biaya pendaftaran peserta terdaftar secara bertahap dan kami tidak memiliki keterangan megnenai kapan jadinya lomba Mandiri Jakarta City Marathon akan berlangsung," demikian tertulis.

Ajang lari Jakarta Marathon sendiri pertama kali digulirkan pada tahun 2013. Acara tersebut kemudian rutin diselenggarakan setiap tahun sehingga tahun ini, menjadi kegiatan yang keenam kali digelar.

Berselang sepekan dari Mandiri Jakarta City Marathon 2018 juga diselenggarakan ajang Jakarta Electric Marathon akan digelar 28 Oktober 2018.


 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018