Jadi, kalau ditotal diperkirakan mencapai 3.500-an pendaftar untuk tahun 2018 ini."
Kupang (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Kapolda NTT) Inspektur Jenderal Polisi Raja Erizman mengatakan segera menindak tegas anggotanya yang terlibat dalam penyimpangan penerimaan calon siswa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) 2018.

"Kita terapkan sistem clear and clean. Jadi, kalau ada yang terlibat penyimpangan akan saya tindak tegas dan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya usai mengelar upacara terkait Pakta Integritas dan Nota Kesepahaman penerimaan anggota Polri 2018 di Kupang, Sabtu.

Penerapan sistem manajemen rekrutmen yang "jelas dan bersih" (clear and clean), menurut dia,harus dilaksanakan agar tidak memalukan institusi Polri, khususnya di wilayah Polda NTT.

Tak hanya bagi anggota Polri, dikemukakannya, sanksi juga akan langsung diberikan kepada para calon siswa (casis) yang ditemukan menggunakan sponsor atau penyimpangan lainnya untuk masuk menjadi anggota Polri 2018.

"Kalau ada anggota casis yang terlibat memiliki sponsor untuk masuk dalam tes ini, maka akan langsung didiskualifikasi. Artinya, tidak melanjutkan lagi ke fase berikutnya," kata perwira tinggi Polri berbintang dua tersebut.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, untuk masuk menjadi anggota Polri diperlukan calon siswa yang cerdas dan bermental baja, serta siapa pun tidak akan bisa membantu dengan mempermudah prosesnya.

Terkait animo pendaftar yang ingin masuk dan tes menjadi calon siswa Polri 2018, ia menyatakan, sangat tinggi , yakni ada 400 pendaftar calon tamtama, 131 pendaftar calon Akademi Kepolisian (Akpol), dan 3.000 orang ingin menjadi calon siswa bintara.

"Jadi, kalau ditotal diperkirakan mencapai 3.500-an pendaftar untuk tahun 2018 ini. Kita harapkan semuanya lulus, tapi tentu tidak mungkin," ujarnya.

Para pendaftar itu harus menjalani serangkaian tes lanjutan sebelum dapat menjadi calon siswa di Polri untuk semua jenjang karir, dan kuota yang diberikan untuk NTT pada 2018 hanya mencapai 200-an orang yang akan diproses lanjutan ke Markas Besar (Mabes) Polri dengan rincian bintara 188 orang, polisi wanita (polwan) sembilan, tamtama sembilan dan Akpol sebanyak lima orang.

Ia menyatakan bahwa kuota tersebut jika lolos dan diterima menjadi anggota Polri bertujuan untuk mengantikan sejumlah anggota Polda NTT yang tak lama lagi memasuki masa pensiun.

"Jadi, untuk kita tidak ada penambahan. Hanya sebatas pada pergantian personel Polda NTT saja yang akan memasuki masa pensiun," demikian Irjen Pol Raja Erizman.

Baca juga: Lima calon siswa Polri miliki contekan digugurkan

Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018