Mamuju (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Sulawesi Barat menyatakan, daerah itu kembali berpotensi dilanda cuaca ekstrem menyusul munculnya tropical cyclone Nora atau siklon tropis Nora di wilayah Australia.

Prakirawan cuaca dan iklim Stasiun Meteorologi Majene, BMKG Sulbar, Setiawan SR, dihubungi dari Mamuju, Minggu, menyatakan, potensi terjadinya hujan ekstrem itu dipicu pertemuan massa udara dari belahan Utara dan belahan Selatan di atas Sulawesi Barat.

"Dengan punahnya tropical cyclone Marcus atau siklon tropis Markus dan munculnya siklon tropis Nora di perairan sebelah Timur laut Aistralia atau sebelah Selatan Papua menjadikan kuatnya tarikan angin sehingga terjadi pertemuan massa udara dari belahan Utara dan belahan Selatan di atas Sulawesi Barat," jelas Setiawan.

"Kondisi itulah yang memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Potensi terjadinya cuaca ekstrem itu diperkirakan berlangsung pada 24-25 Maret 2018," terangnya.

Wilayah di Sulbar yang berpotensi terjadi hujan ekstrem lanjut Setiawan, yakni, Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, Majene dan Kabupaten Pasangkayu.

"Jadi, kami kembali mengimbau masyarakat, khususnya warga yang berada di Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, Majene dan Kabupaten Pasangkayu agar mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir," kata Setiawan.

Sebelumnya, yakni pada Kamis (22/3) sebagian wilayah Kabupaten Mamuju diterjang banjir bandang yang menyebabkan ratusan rumah warga rusak.

Banjir bandang yang menerjang lima kelurahan di dua kecamatan di Kabupaten Mamuju itu disebabkan hujan eksterm yang melanda kawasan itu sejak Kamis dinihari hingga pagi.

"Hujan yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Mamuju Tengah sudah masuk kategori ekstrem," kata Setiawan.

Ia menjelaskan, penyebab terjadinya hujan ekstrem yang menyebabkan sejumlah kawasan di Kabupaten Mamuju pada Kamis pagi itu diterjang banjir bandang tersebut akibat adanya penguatan arus massa udara dari belahan Utara ke Selatan karena siklon tropis di perairan Australia.

"Sebenarnya, tarikan ini tidak berdampak hujan di Sulbar khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah dan Mamuju," ucapnya.

Pewarta: Amirullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018