Selama ini, jika padi dengan kadar gula rendah, tidak pulen. Kami ingin mengembangkan padi dengan kadar gula rendah namun pulen
Purwokerto (ANTARA News) - Dua peneliti padi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Suprayogi dan Agus Riyanto, melakukan perakitan padi rendah gula yang cocok untuk dikonsumsi penderita diabetes melitus atau kencing manis.

"Perakitan padi ini sedang kami lakukan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian," kata Suprayogi, di Purwokerto, Jumat.

Dalam perakitan ini, kata dia, tim peneliti menggunakan program pemuliaan tanaman dengan memanfaatkan berbagai jenis padi yang ada, misalnya dengan melakukan persilangan antara Cisokan dan Ciherang atau Margasari dan Ciherang.

Menurut dia, Cisokan dan Margasari dipilih sebagai tetua karena memiliki indeks glikemik atau kadar gula rendah, tetapi kadar amilosanya tinggi. Sementara Ciherang memiliki kadar amilosa sedang dan indeks glikemik sedang.

Dia mengharapkan persilangan tersebut akan menghasilkan padi yang lebih pulen.

"Selama ini, jika padi dengan kadar gula rendah, tidak pulen. Kami ingin mengembangkan padi dengan kadar gula rendah namun pulen," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hingga saat ini, persilangan yang dilakukan baru sampai pada turunan ketiga (F3).

Menurut dia, peneliti harus berhati-hati dalam menyeleksi keturunan padi hasil persilangan tersebut.

"Keturunan padi hasil persilangan itu sangat banyak, sehingga harus diseleksi. Belum ada yang bisa dijadikan jago, kami harus berhati-hati dalam menyeleksinya," katanya.

Untuk menciptakan padi varietas baru membutuhkan waktu cukup lama yang berkisar lima hingga delapan tahun.

Kendati demikian, dia mengaku optimistis kelak bakal tercipta padi dengan indeks glikemik di bawah 55 dan amilosanya sekitar 20-24 persen, sehingga beras yang dihasilkan tetap pulen meskipun kadar gulanya rendah.

Sementara itu, Agus Riyanto mengatakan Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Unsoed juga sedang menciptakan padi dengan kadar protein tinggi.

"Padi itu diharapkan mempunyai kadar protein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas yang telah ada sekarang. Padi dengan protein tinggi juga akan menurunkan kadar glukosa di dalam darah," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013