Mekkah (ANTARA) - Pejabat Kementerian Agama menganggap penerapan sistem zonasi untuk pondokan jamaah di Arab Saudi berjalan dengan baik sebagai inovasi terbaru dalam penyelenggaraan haji pada musim haji tahun ini.

“Perjalanan operasional haji boleh dibilang lancar, baik, setelah kami melakukan kunjungan ke sektor-sektor, baik ke Madinah maupun ke Mekkah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali di Kota Mekkah, Rabu waktu setempat

Ia mengatakan, respons dari sebagian besar jamaah Indonesia terkait inovasi yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 sangat positif.

Selain itu berbagai hambatan dan persoalan yang kerap dijumpai selama penyelenggaraan haji dapat diantisipasi dengan lebih baik, terutama setelah diberlakukannya sistem zonasi.

“Hambatan-hambatan soal yang selama ini terjadi, misalkan soal jamaah kehilangan uang kemudian jamaah tersasar, semua bisa kami antisipasi, terutama yang jamaah tersasar ini langsung bisa kami antisipasi dengan sangat baik karena kita menerapkan sistem zonasi dan nyatanya bisa berjalan dengan sangat baik,” katanya.

Sistem zonasi, kata dia, menjadi kunci bagi terlaksananya komunikasi, konsolidasi, dan koordinasi yang baik pada level internal jamaah maupun jamaah dengan petugas, ataupun petugas dengan petugas lainnya sehingga bisa ada sinergitas yang baik dalam mengawal sistem.

“Jamaah rata-rata sangat gembira dengan sistem ini karena mereka menganggap bahwa sistem ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, yang masing-masing embarkasi terpecah-pecah tahun ini dijadikan satu sehingga memudahkan mereka silaturahmi dengan tetangganya atau tetangga dalam kabupaten di luar kloternya dan itu respons yang selama ini kami terima dari para jamaah,” katanya.

Tahun ini diterapkan sistem zonasi dimana jamaah di Mekkah misalnya ditempatkan di tujuh zona di sekitar Masjidil Haram.

Berikut penempatan zonasi berdasarkan embarkasi:

1. Embarkasi Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG) dan Makassar (UPG) akan menempati akomodasi di wilayah Syisyah.

2. Embarkasi Palembang (PLM) dan Jakarta-Pondok Gede (JKG) akan menempati akomodasi di wilayah Raudhah.

3. Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) akan menempati akomodasi di wilayah Misfalah.

4. Embarkasi Solo (SOC) akan menempati akomodasi di wilayah Jarwal.

5. Embarkasi Surabaya (SUB) akan menempati akomodasi di wilayah Mahbas Jin.

6. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) dan Balikpapan (BPN) akan menempati akomodasi di wilayah Rei Bakhsy.

7. Embarkasi Lombok (LOP) akan menempati akomodasi di wilayah Aziziah.
Baca juga: Zonasi pemondokan berdasarkan provinsi warnai ibadah haji 2019
Baca juga: Kemenag terapkan sistem zonasi permudah manajemen haji
Baca juga: Kemenag: pemondokan haji menggunakan zonasi embarkasi

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019