Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai rencana pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto yang juga dihadiri Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dapat menguatkan kebersamaan di tengah masyarakat.

"Bagus, bagus. Kalau ada pertemuan antara Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan Ibu Megawati, itu langkah bagus. Pertemuan itu dapat dimaknai supaya terjadi kebersamaan yang kuat di masyarakat," kata Muhaimin Iskandar menjawab pernyataan wartawan usai kegiatan Hari Lahir (Harlah) PKB ke-21, di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (23/7) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Partai Gerindra maupun PDI Perjuangan menyebutkan, pertemuan tersebut direncanakan berlangsung di Jakarta, pada Rabu (24/7). Namun, tempatnya belum diinformasikan.

Menurut Muhaimin, dirinya belum tahu rencana pertemuan antara Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo, akan berlangsung di mana. "Saya sendiri baru mendengar informasi soal pertemuan itu dari rekan media tadi sore (Selasa, 23/7)," kata Muhaimin.

Ketika ditanya, apakah Muhaimin akan hadir pada pertemuan tersebut, Muhaimin mengatakan belum ada kabar kepada dirinya. Karena itu, kemungkinan besar Muhaimin tidak hadir.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri yang juga ketua umum PDI Perjuangan direncanakan akan segera bertemu dengan calon presiden Prabowo Subianto yang juga ketua umum Partai Gerindra dalam waktu dekat.

"Pertemuan kedua tokoh ini, sebagai tradisi silaturahmi yang baik untuk dijalankan para pemimpin," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.

Soal pertemuan antara Megawati dan Prabowo Subianto akan bertemu di mana dan kapan, menurut Hasto, nanti akan diinformasikan lebih lanjut,

"Pertemuan tersebut menyangkut aspek mendasar, persahabatan antarpemimpin. Meskipun dalam pilihan politik berbeda, tetapi Ibu Megawati dan Pak Prabowo memiliki komitmen untuk berdialog dan meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Apapun rekonsiliasi pasca-pemilu penting untuk dilakukan," katanya.

Hasto juga mengingatkan, bahwa pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut jangan dimaknai terlalu jauh dengan pembentukan koalisi. "Terkait koalisi pasca-pilpres, fatsunnya adalah harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketua umum partai politik anggota koalisi," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019