Makassar (ANTARA) - Delegasi Uni Eropa (UE) bersama sembilan Kedutaan Besar Negara Anggota UE menyampaikan ketertarikannya terhadap potensi-potensi kerjasama dari berbagai bidang di Sulawesi Selatan, khususnya dalam hal pengembangan energi terbarukan.

Ketertarikan Delegasi UE tersebut disampaikan kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis.

Kuasa Usaha Delegasi UE untuk Indonesia Charles-Michel Geurts mengatakan sangat tertarik dengan rencana Sulsel untuk masalah iklim dan energi.

"Apa strategi anda terkait iklim dan energi?" tanyanya.

Pada kesempatan itu, Nurdin Abdullah kemudian menjelaskankan bahwa Sulsel adalah provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan tenaga bayu (PLTB) dengan ramah lingkungan.

Ke depan Sulsel juga terus mendorong untuk penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari dan air, serta mengurangi penggunaan bahan bakar batu bara.

Charles menyebutkan kunjungan ke Makassar dan Sulsel merupakan hal luar biasa dan mengakui Sulsel sebagai daerah yang penuh inspirasi.

"Untuk Eropa, daerah ini menginspirasi. Daerah yang sangat berkembang dengan baik, dengan perencanaan daerah yang baik, kami bahagia dilibatkan hari ini oleh Bapak Gubernur," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, di awal pertemuan, Nurdin Abdullah memaparkan tentang Sulsel terkait potensi, permasalahan yang dihadapi termasuk solusi yang dilakukan.

"Kami menerima duta-duta besar Uni Eropa, kita berdiskusi panjang lebar tentang bagaimana kita membangun kerjasama yang saling menguntungkan," kata Nurdin Abdullah.

Gubernur mengapresiasi para duta besar yang membawa program dan konsep bagaimana mempercepat pembangunan di Sulsel.

"Kita sangat setuju mengembangkan seluruh industri yang ramah lingkungan termasuk pembangkit tenaga listrik, mereka senang juga karena pengembangan tenaga bayu terus kita dorong," paparnya.

Selain itu, Nurdin meminta masukan negara-negara tersebut. Nurdin percaya bahwa pembangunan sumber daya manusia sangat penting termasuk melalui pendidikan yang ada.

Disebutkan, Pemprov Sulsel memiliki program seribu hari kelahiran dan tentu kualitas guru juga menjadi penting. Serta upaya memberikan support kepada anak muda yang mau belajar keluar (negeri).

Selain membahas sumber daya manusia, juga disinggung soal sumber daya alam, investasi dan pariwisata.

Gubernur memperkenalkan objek wisata di berbagai kabupaten/kota, seperti di Toraja, Bulukumba, Soppeng dan Selayar. Serta mereka membahas bagaimana agar wisatawan mancanegara dari Eropa ke Indonesia dan Sulsel meningkat.

"Kami punya kawasan wisata pantai alam, kami punya Toraja, airport kita tahun depan sudah bisa didarati pesawat besar," paparnya.

Selain Charles kelompok ini termasuk H.E. Mrs Beata Stoczynska (Duta Besar Polandia), H.E. Olivia Leslie (Duta Besar Irlandia), H.E. Jari Sinkari (Duta Besar Finlandia), Ferdinand Lahnstein (Kuasa Usaha Kedutaan Besar Belanda), David Van Lierde (Kuasa Usaha Kedutaan Besar Belgia), Soeren Bindesboell (Wakil Kepala Misi dari Kedutaan Besar Denmark), Charles-Henri Brosseau (Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar Prancis), Mariana Oom (Penasihat Ekonomi dan Komersial Kedutaan Besar Portugal) dan Giandomenico Milano (Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Italia).

"Saya yakin dengan rencana kerjasama ini ke depan, mereka juga menyatakan akan menjadi corong Sulsel pada masing-masing negara. Sekarang kita tinggal jaga bagaimana stabilitas politik di Sulsel tetap kondusif. Tidak mudah boyong seluruh duta besar UE ke sini," ungkapnya.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019