Ke-47 bidang tanah tersebut terletak di tiga kecamatan, seperti Indrapuri delapan bidang tanah wakaf dan empat bidang tanah kas desa. Lalu di Montasik ada dua bidang, dan kita sudah mohon konsinyasi ke Pengadilan Negeri Jantho, tetapi belum ada jawab
Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui ada 47 bidang tanah di Seksi 4 dari Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14 kilometer dari total 74 km pembangunan jalan Tol Banda Aceh-Sigli yang hingga kini belum dikerjakan.

Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Alfisyah di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kondisi itu terjadi akibat belum dibebaskan lahan milik masyarakat yang sebagian besar berstatus sengketa di pengadilan.

"Ke-47 bidang tanah tersebut terletak di tiga kecamatan, seperti Indrapuri delapan bidang tanah wakaf dan empat bidang tanah kas desa. Lalu di Montasik ada dua bidang, dan kita sudah mohon konsinyasi ke Pengadilan Negeri Jantho, tetapi belum ada jawaban dari ketua hakim," katanya.

"Terakhir di Blang Bintang sekitar 33 bidang tanah belum bisa dikerjakan, di antaranya 16 bidang menunggu putusan Mahkamah Agung atau kasasi, 16 bidang sedang menunggu izin dari ketua hakim di PN (Pengadilan Negeri) Jantho untuk kita titip uang, dan satu bidang tanah lagi milik Paskhas TNI AU," jelasnya.

Ia mengatakan secara umum pemilik lahan di tiga kecamatan di Aceh Besar menolak dan belum mau menerima pembayaran dengan alasan penetapan harga tanah miliknya yang dibuat Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP) terlalu kecil.

Khusus lahan yang telah terbebas di Seksi 4 ini dari total enam seksi pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli, dan merupakan bagian dari Trans Sumatera sepanjang 12,68 km dari total panjang 14,71 km.

Data terakhir PT Hutama Karya (Persero) telah melakukan pembayaran ganti rugi ke masyarakat senilai Rp168,2 miliar bagi 965 bidang tanah dari total 3.586 bidang memakai lahan seluas 856 hektare dan lebar 80 meter untuk terealisasi pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli.

"Kalau sudah ada izin, maka kami sudah bisa bekerja. Tinggal itu saja sebenarnya. Yang lain sudah pada bayar semua, udah pada kerja lah," ucap Alfisyah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pekerjaan konstruksi proyek jalan tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74,82 km ini dapat berjalan secepat pembebasan lahan.

"Progresnya menurut saya progresif terbilang cukup cepat. Pembangunannya baru dimulai sekitar tiga bulan lalu, saat ini sudah bisa land clearing," katanya.

Ia mengaku hingga kini progres pembebasan lahan sudah mencapai 29,18 persen atau sepanjang 21,83 kilometer dari total panjang tol yang direncanakan.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo di pertengahan Desember tahun 2018, telah meresmikan pembangunan jalan Tol Banda Aceh-Sigli sebagai upaya memudahkan mobilitas masyarakat dan barang di daerah untuk pertumbuhan ekonomi.

"Melihat lahan yang dibebaskan merupakan tanah warga, saya kira progresnya sangat cepat sekali," kata Basuki.

Baca juga: Seksi 4 Pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli Terus Dikebut

Baca juga: Seksi 3 Tol Banda Aceh-Sigli masuki tahap pembersihan

Baca juga: PUPR targetkan seksi 4 Tol Banda Aceh-Sigli Selesai Tahun Ini

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019