Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan verifikasi data usulan penerimaan jaminan hidup (Jadup) tahap kedua bagi warga yang terdampak gempa bumi Agustus 2018.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Hj Baiq Asnayati di Mataram, Selasa, mengatakan, jumlah data yang disiapkan untuk tahap kedua sekitar 11 ribu kepala keluarga atau sekitar 20 ribu jiwa.

"Data tersebut saat ini masih kami verifikasi terus untuk menghindari adanya data ganda, pindah dan meninggal," ujarnya.

Dikatakan, proses verifikasi data usulan penerima jadup tahap kedua ini tidak ada target, akan tetapi data tersebut harus segera diserahkan ke BNI 46 selaku mitra pemerintah untuk pencairan jadup setelah sasaran tahap pertama dicairkan.

"Begitu penerima tahap pertama dicairkan, maka data tahap kedua harus segera diserahkan ke BNI untuk proses pembuatan buku tabungan karena jadup dicairkan secara nontunai melalui rekening tabungan masing-masing sasaran," katanya.

Sementara menyinggung tentang pencairan Jadup tahap pertama, Asnayati mengatakan, sampai saat ini masih menunggu jadwal dari Kementerian Sosial, karena akan diserahkan secara simbolis dari pihak Kementerian Sosial, bersamaan dengan bantuan serupa untuk di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

"Untuk proses pendataan dan penyerahan buku tabungan sasaran tahap pertama sudah tuntas, tinggal menunggu jadwal pencairan," katanya.

Jumlah sasaran jadup tahap pertama tercatat sebanyak 2.010 KK, bantuan jadup yang akan diberikan kepada masing-masing jiwa yang menjadi korban gempa bumi di Mataram, sebesar Rp600 ribu, sehingga total bantuan yang akan dicairkan untuk jadup tahap pertama ini sekitar Rp4,5 miliar lebih.

"Untuk 2.010 KK ini sudah tidak ada masalah, tinggal tunggu proses pencairan saja karena anggarannya sudah siap," katanya lagi. 

Baca juga: Pencairan jadup korban gempa di Mataram terkendala akurasi data
Baca juga: Jadup korban gempa NTB tunggu pencairan dari Kemenkeu
Baca juga: Mensos pastikan ada jaminan hidup korban bencana

Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019