Palu (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan langsung mengevakuasi satu jenazah korban banjir di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis.

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Basrano, di Palu, Kamis membenarkan penemuan satu jenazah oleh tim SAR di bawah tumpukan kayu di tepi sungai Dampala yang terseret arus banjir.

"Identitas korban diketahui bernama Bachtiar (29) warga Desa Dampala, Kecamatan Bungku Tengah, jenazah ditemukan sekitar pukul 11.30 WITA," ungkap Basrano.

Bachtiar merupakan salah seorang karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), sebuah industri pertambangan nikel terbesar di Indonesia berkedudukan di Morowali.

Satu korban lainnya bernama Adi (29) masih dalam upaya pencarian oleh tim SAR gaubungan terdiri dari Basarnas, Tagana dan masyarakat setempat.

Keduanya hilang sejak Senin (11/6) sekitar pukul 09.00 pagi saat berusaha menyeberang Sungai Dampala ketika air masih mengalir deras.

Dia memaparkan, pencarian dua korban yang terseret arus banjir oleh tim SAR gabungan dimulai pukul 07.00 pagi dengan menyisir aliran sungai.

"Korban di masukan ke kantong jenazah dan diserahkan kepada keluarga untuk selanjutnya dimakamkan, " tambahnya.

Setelah jenazah diantar ke rumah duka, tim SAR melanjutkan pencarian terhadap satu korban yang masih hilang.

Bachtiar tinggal di rumah kos di Desa Dampala sekitar lima kilometer dari Bahodopi, lokasi PT IMIP tempatnya bekerja saat ini.

"Tim SAR tiba di lokasi pada Selasa (12/6) malam sekitar pukul 23.00 WITA dengan jarak tempuh kurang lebih 60 kilometer. Pencarian baru dilakukan hari ini, baru satu korban di temukan, " katanya.

Tim SAR di kerahkan dari Pos Unit Siaga SAR Kabupaten Morowali dengan jumlah personel lima orang dilengkapi satu unit mobil rescue dan satu unit  rubber boat.

"Mudah-mudahan korban yang masih hilang segera di temukan, " harap Basrano.

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Morowali sejak sepekan terakhir mengakibatkan ratusan rumah penduduk dan bangunan pemerintah serta fasilitas umum rusak, namun tidak ada korban jiwa selain Bachtiar dan Adi.

Banjir disebabkan tingginya curah hujan sejak sepekan sebelum Lebaran dan kondisi diperparah karena hutan di hulu Sungai Dampala sudah gundul akibat pembukaan lahan-lahan tambang nikel.

Bencana banjir juga memutus akses darat, sedikitnya ada empat jembatan permanen di jalan trans Sulawesi Sulteng-Sulawesi Tenggara ambruk.

Baca juga: Tim SAR cari korban terseret banjir di Morowali Sulteng

Baca juga: Kapal nelayan Inkamina dikerahkan bantu korban bencana alam Morowali

Pewarta: Muhammad Arshandi/Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019