Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, angin kencang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini dipicu oleh perbedaan tekanan udara di wilayah Australia dan Asia.

"Pemicu angin kencang saat ini adalah perbedaan tekanan udara di daratan Australia (1025mB) dan Asia (1000mB)," kata Kepala BMKG Stasiun El Tari Kupang, Bambang Setiajid kepada Antara di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan penyebab angin kencang yang melanda wilayah di provinsi berbasis kepulauan itu dalam beberapa hari terakhir ini.

Menurut dia, angin kencang ini sempat meredah selama 3-7 hari karena di Pacifik Barat muncul pusat tekanan tinggi.

"Puncaknya bulan Juni ini, namun ada break 3-7 hari. Artinya angin akan mereda. Break kali ini karena di Pasifik Barat muncul pusat tekanan tinggi yang menguranginya," katanya menjelaskan.

Dia menambahkan, besaran perbedaan tekanan udara di wilayah Australia dan Asia ini, dengan sendirinya akan berdampak pada gelombang laut akan semakin kondusif.

Namun, gelombang di wilayah perairan laut NTT akan naik kembali setelah ada penurunan tekanan di Pasifik.

"Tetapi pada bulan Juli nanti, kondisi angin akan lebih bersahabat," kata Bambang Setiajid.*


Baca juga: BMKG sampaikan peringatan gelombang tinggi di perairan Bali-NTB

Baca juga: BMKG: gempa Jayapura tidak berpotensi tsunami

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019