Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah Harmain Ibrohim mengatakan sebanyak 70 petugas penyelenggara pemilu di provinsi setempat sakit usai bertugas menyelenggarakan pesta demokrasi itu.

"Ada 70 petugas baik di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) maupun anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang dinyatakan sakit usai terkait pelaksanaan Pemilu 2019. Dimungkinkan akibat kelelahan bertugas," kata Harmain Ibrohim di Palangka Raya, Minggu.

Dia mengatakan, para petugas yang sakit itu sudah mendapat perawatan kesehatan bahkan beberapa diantaranya sudah dinyatakan sehat kembali.

"Salah satu petugas yang sampai saat ini tengah sakit itu ialah Ketua KPU Kabupaten Barito Selatan. Meski demikian, beliau tetap mengikuti pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat Provinsi Kalimantan Tengah," ungkap Harmain.

Dia menambahkan, selain 70 petugas yang sakit, di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah juga ada empat petugas Pemilu 2019 yang dinyatakan meninggal dunia yang berasal dari Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Kami seluruh jajaran komisioner dan pegawai KPU Provinsi Kalimantan Tengah turut mengucapkan bela sungkawa terkait meninggalnya para pahlawan demokrasi tersebut. Semoga kebaikannya diterima di sisi tuhan dan keluarganya juga diberi ketabahan," katanya.

Selanjutnya data para petugas yang sakit dan meninggal dunia dilaporkan ke KPU RI sambil menunggu arahan berikutnya terkait tindak lanjut penanganannya.

Pernyataan itu diungkapkan Harmain di sela-sela pembukaan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perolehan suara pemilu 2019 tingkat Provinsi Kalteng yang dilaksanakan di salah satu hotel di Palangka Raya.

Sementara itu, pleno rekapitulasi itu dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai Minggu (5/5) hingga Selasa (7/5) yang diikuti seluruh KPU se-Kalteng, Bawaslu dan para peserta pemilu maupun para saksi.

Berdasar pantauan, pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat Provinsi Kalimantan Tengah itu dijaga aparat keamanan dengan ketat.

Tak hanya di arena pleno, penjagaan juga dilakukan di sekitar hotel. Selain aparat bersenjata lengkap, sejumlah mobil barakuda juga disiagakan. Bahkan setiap orang yang mau memasuki ruang pleno harus melewati pemeriksaan badan dan barang bawaan.
Baca juga: Satu lagi petugas KPPS di Surabaya meninggal
Baca juga: Ketua KPPS Tutung wafat di meja tugasnya
Baca juga: Petugas KPPS meninggal dunia bertambah jadi 438 orang

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019