Ini juga untuk memastikan bahwa mereka terbiasa dengan konsep pelatihan dalam perusahaan sesuai dengan AdAIB, kataya.
Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berusaha memperkuat sistem pendidikan vokasi di wilayah setempat dengan menggandeng lembaga Jerman, yaitu IHK Trier, EKONID, dan GIZ atau lembaga pendidikan pelatihan teknis dan kejuruan (Technical and Vocational Education and Training -TVET).

Ketua Umum Kadin Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu, mengatakan kerja sama ini untuk mencari formula konsep pendidikan vokasi dan mendukung Kemenperin yang sedang fokus meluncurkan program pendidikan vokasi.

Menurut La Nyalla, dengan kerja sama melalui Pelatihan Master Trainer Indonesia akan merumuskan konsep yang didasarkan pada standar Jerman untuk Pelatih Tempat Kerja (AdAIB) dan Standar In-CT ASEAN (Standar Pelatih Tempat Kerja ASEAN).

"Ini juga untuk memastikan bahwa mereka terbiasa dengan konsep pelatihan dalam perusahaan sesuai dengan AdAIB," kataya.

Hingga 2019, ditargetkan sebanyak 355 industri mampu terlibat dan membina 1.775 SMK dalam pelaksanaan program pendidikan vokasi

Sementara itu Ketua Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa timur Adik Dwi Putranto mengatakan dengan kerja sama ini memungkinkan peserta mempersiapkan dan melakukan pelatihan yang efektif untuk Pelatih Tempat Kerja.

Kerja sama ini, juga mengenalkan Standard In-CT ASEAN (Standar Pelatih Tempat Kerja ASEAN) serta praktik-praktik yang baik dan materi pelatihan untuk melakukan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja di Indonesia, baik menurut AdAIB dan Standar In-CT.

BKSP dan Kadin Jawa timur, kata dia, akan terus intens menyelenggarakan kegiatan pelatihan pelatih tempat kerja di berbagai daerah kabupaten dan kota, tujuannya untuk membangun program pendidikan vokasi dan upaya "link and match"  karena perkembangan kawasan industri saat ini sangat pesat, dan tercatat sudah ada 11 kawasan industri yang berkembang di Jatim.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019