Saya minta agar rangkaian kegiatan ini juga dapat mendukung program wisata religi berbasis masjid karena Indonesia memiliki banyak sekali masjid bernilai sejarah tinggi
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin meminta pengurus Forum Ekonomi Pemuda Islam (Islamic Youth Economy Forum/ISYEF) Indonesia untuk mengembangkan wisata religi berbasis masjid.

"Saya minta agar rangkaian kegiatan ini juga dapat mendukung program wisata religi berbasis masjid karena Indonesia memiliki banyak sekali masjid bernilai sejarah tinggi," katanya dalam keterangan resmi saat menerima pengurus ISYEF Indonesia terkait rencana organisasi ini saat Ramadhan 1440 Hijriah mendatang, di Jakarta, Rabu.

Ketua ISYEF, Muhammad Atras Mafazi menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan ISYEF saat bulan Ramadhan mendatang dengan mengadakan ISYEF 2.0, antara lain "Khatam Fest" di 16 masjid tersebar di ibu kota provinsi.

Menurut Syafruddin, rangkaian kegiatan itu bisa diadakan di masjid-masjid bersejarah sehingga dapat memromosikan wisata religi berbasis masjid.

"Kita banyak memiliki masjid bagus dan bersejarah seperti Al Markaz di Sulawesi Selatan, Masjid Imam Lapeo di Sulawesi Barat, masjid di Cirebon, dan masih banyak lagi," kata Syafruddin.

Ia menyebut, wisata religi berbasis masjid merupakan salah satu program unggulan DMI. Banyak negara yang telah menjadikan wisata religi berbasis masjid sebagai andalan utama pariwisata. Tidak sedikit pendapatan untuk negara yang dihasilkan dari wisata religi ini.

Syafruddin mencontohkan kesuksesan Grand Mosque di Uni Emirat Arab yang dikunjungi 10 ribu wisatawan setiap harinya.

"Bayangkan berbagai masyarakat dunia dari berbagai agama mendatangi Grand Mosque, untuk mengagumi keindahan masjid dan artefak yang ada di sana. Indahnya lagi, para wisatawan itu mau mengenakan busana Islami seperti kerudung dan melepas alas kaki. Kalian harus juga bisa untuk mengelola dan mengembangkan wisata masjid ini," katanya.

Syafruddin yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini meminta agar pengurus ISYEF melibatkan organisasi pemuda Islam dan remaja masjid saat melaksanakan kegiatan tersebut.

"Kemarin DMI telah berhasil menyatukan berbagai organisasi kepemudaan dan remaja Islam untuk mengembangkan ekonomi umat. Kegiatan ini juga dapat melibatkan elemen pemuda Islam yang ada," katanya.

Hingga saat ini, data DMI menyebutkan, total masjid di Indonesia yang terdata baru berjumlah sekitar 800 ribu.

Turut mendampingi pengurus ISYEF dalam pertemuan itu adalah Plt Sekjen DMI, Arief Rosyid.

Baca juga: Imam masjid Indonesia diakui dunia internasional

Baca juga: DMI apresiasi bantuan RI bangun masjid Marawi Filipina

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019