Jakarta (ANTARA) -
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menilai kriteria massa kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno stagnan, karena selalu terdiri dari kelompok yang sama.

"Massa Prabowo-Sandiaga tidak berkembang, hanya mengandalkan pada massa yang digerakkan fitur Rizieg Shihab. Bisa dikatakan bahwa massa Prabowo Sandiaga itu-itu saja," ujar Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Karding memandang demografi yang selama ini hadir dalam kampanye Prabowo hanya dari kalangan ormas muslim yang dulu memberikan tekanan dalam Pilkada DKI.

"Hal ini menjadi stagnasi, karena tidak berkembang," kata Karding.

Padahal, kata dia, pertarungan dalam pilpres yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang adalah memperebutkan suara bagi masyarakat yang belum menentukan pilihan.

Sehingga, menurutnya, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi peningkatan elektoral bagi kubu paslon 02 yang mengandalkan model kampanye itu-itu saja.

Lebih lanjut Karding mengatakan bahwa dengan model kampanye paslon 02, TKN makin optimistis dapat merebut hati pemilih yang belum menentukan pilihan.

Terlebih, kata dia, program paslon 01 Jokowi-Maruf lebih menarik dan telah terbukti ketimbang kubu Prabowo-Sandiaga.

"Yang pasti Jokowi Maruf menawarkan jalan Indonesia Maju yang penuh optimisme. Bukan seperti kubu sebelah Prabowo-Sandiaga yang isinya cuma marah-marah dan penuh sandiwara," ujar politikus PKB itu.

Sementara itu Direktur Lembaga Survei Politik Indonesia, Budiyana Saifullah menyampaikan, terdapat dampak elektoral dari kampanye Prabowo-Sandiaga di GBK Minggu (7/4), namun tidak besar.

Yang menarik, kata Budiyana, kegiatan paslon 02 menunjukkan transformasi dari gerakan agama menjadi gerakan politik yang konkret.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019