270 Taruna Lintasmatra Gelar L (ANTARA) - Sebanyak 270 taruna lintasmatra dari Akmil, AAU, AAL, Akpol, IPDN serta mahasiswa perwakilan beberapa perguruan tinggi di Jatim mengikuti program Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-39 di Kabupaten Trenggalek, Senin.

Tiba di Trenggalek sekitar pukul 15.00 WIB, kedatangan para taruna dan mahasiswa yang diarak mulai agropark hingga pendopo Kabupaten Trenggalek tersebut mendapat sambutan meriah dari warga.

Unjuk ketangkasan drumband di jalanan Kota Trenggalek yang dilakukan para taruna dengan seragam kebanggaan lintasmatra membuat suasana kian semarak.

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin didampingi Dandim 0806 Letkol (Inf) Dodik Novianto dan Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Pamungkas menyambut langsung kedatangan para taruna, tepat di muka sisi selatan alun-alun Kota Trenggalek sebelum dibawa ke pendopo untuk mendapat pengarahan.

"Latsitarda ini semacam KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk mahasiswa. Taruna-taruni ini sudah tingkat akhir yang hampir lulus dan sekarang melakukan pengabdian ke masyarakat untuk mempraktikkan ilmunya di lapangan," kata Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol (Inf) Dodik Novianto

Dijelaskan, para peserta Latsitarda dibagi dalam empat satuan setingkat kompi (SSK). Mereka kemudian ditempatkan di empat lokasi di tiga kecamatan di Kabupaten Trenggalek.

Masing-masing di Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari, Desa Ngadimulyo Kecamatan Kampak, serta Desa Boto Putih dan Masaran di Kecamatan Bendungan.

"Ini kesempatan mereka menyatu dengan masyarakat, sampai nanti tanggal 12 April. Penutupan kegiatan ini akan dilaksanakan di Grahadi Surabaya pada tanggal 15 April," kata Dodik.

Bupati Trenggalek M Nur Arifin dalam pidato sambutannya mengatakan, kedatangan peserta Latsitarda ini diharapkan menjadi momentum masyarakat Trenggalek untuk membangkitkan optimisme di kalangan pelajar.

"Ini ada arak-arakan para peserta layaknya sebuah ekspos, untuk menunjukkan calon orang-orang besar, orang-orang hebat yang akan mengabdi pada masyarakat kelak, termasuk di Trenggalek ini," ujar M Nur Arifin.

Dikatakan, paserta Latsitarda akan melakukan sejumlah pekerjaan pengabdian, seperti rehablitasi tempat ibadah, rumah tak layak huni, dan infrastruktur.

"Mereka juga akan menguatkan kegiatan swakelola di daerah-daerah dengan infrastruktur yang masih minim. Bahwa kondisi infrastruktur yang minim bisa diatasi dengan cara gotong-royong," ujarnya.

Nantinya para paserta Latsitarda akan melakukan sejumlah pekerjaan pengabdian, seperti rehablitasi tempat ibadah, rumah tak layak huni, dan infrastruktur.

Selain di Trenggalek, Latsitarda juga digelar di tiga kabupaten lain, yakni Jember, Bojonegoro dan Pamekasan.

Tujuan Latsitarda ini untuk memantapkan jiwa dan semangat integrasi antartaruna dan komponen masyarakat dalam mengenal adat istiadat setempat, sehingga, terjalin kemanunggalan TNI dan rakyat.

"Kegiatan tahunan ini sekaligus sebagai wahana pembelajaran dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan akademik para taruna," katanya.

Dijelaskan, tugas dari para taruna ini adalah integrasi.

Bagaimana mereka berinteraksi dengan penduduk setempat, mengamalkan dan mengamalkan ilmu yang mereka dapat, sehingga bila sudah diterjunkan ke masyarakat mereka mampu menerapkan ilmu tersebut, tandas Komandan Skadtar IV ini. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019