Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai debat publik putaran kedua Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung lebih dinamis dan lebih seru dibandingkan debat pertama.

"Debat kedua ini jauh lebih baik dari yang pertama karena lebih seru, dinamis dan hidup," kata Ujang di Jakarta, Minggu.

Dia menilai tidak adanya bocoran pertanyaan dalam debat kedua tersebut berimbas besar adanya perubahan nuansa dalam debat kedua itu.

Ujang menjelaskan tidak adanya bocoran pertanyaan itu membuat masing-masing calon presiden mampu mengeksplorasi visi-misi dan programnya dengan baik. "Karena mereka tidak terpaku pada daftar pertanyaan seperti pada debat pertama," ujarynya.

Ujang mengatakan, dalam debat tersebut, kedua capres mengeluarkan data-data dan fakta sehingga debat terlihat lebih berbobot dan substantif. Selain itu, dia mengakui debat kedua diwarnai sikap saling serang kedua kandidat namun itu merupakan hal yang wajar dilakukan dalam mewarnai debat publik.

"Karena debat memang akan berwarna dan penuh dinamika, jika ada saling serang. Apabila debat tidak ada saling serang maka akan monoton dab membosankan," katanya.

Ujang menilai perdebatan dan sikap saling serang dalam debat kedua itu masih dalam koridor perdebatan yang sehat. Namun, menurut dia, yang terpenting sikap saling tersebut masih dalam konteks membahas materi debat.
Baca juga: Jokowi banggakan produksi komoditas jagung nasional
Baca juga: Jokowi: impor untuk menjaga ketersediaan stok pangan
Baca juga: Prabowo janjikan kejar pelaku ekploitasi tambang lewat pengadilan internasional
Baca juga: Prabowo soroti banyak utang akibat pembangunan infrastruktur

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019