Kudus, Jateng, (ANTARA News) - Sebanyak 38 rumah di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang, Senin sore.

"Pemukiman warga yang terdampak bencana angin kencang tersebut, tersebar di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, Senin.

Berdasarkan keterangan warga yang terdampak, kata dia, bencana alam tersebut terjadi pada pukul 15.15 WIB.

Peristiwa tersebut, katanya, diawali dengan suara gemuruh disertai hujan dan tiupan angin kencang.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata atap rumah warga yang tersebar di lima rukun tetangga mengalami kerusakan.

Kerusakan yang terjadi berupa genteng rumah warga yang tersapu angin.

"Rumah warga yang mengalami rusak ringan, sudah dibantu diperbaiki karena tim relawan BPBD langsung diterjunkan ke lokasi kejadian," ujarnya.

Hasil pendataan sementara, kata dia, tidak ada warga yang mengungsi karena tempat tinggal mereka tidak ada yang mengalami kerusakan parah, sedangkan genteng yang rusak sudah diganti dengan yang baru.

Kalaupun ada rumah yang belum diperbaiki, kata dia, akan dilanjutkan Selasa (11/2) bersama tim relawan dari BPBD Kudus dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Upaya pembersihan material genteng yang berjatuhan, katanya, juga sudah dilakukan warga bersama TNI/Polri, Pol PP, serta BPBD bersama relawan Kudus.

"Untuk kebutuhan genteng diperkirakan mencapai 6.000-an keping," ujarnya.

Kerugian atas peristiwa tersebut, ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Atas peristiwa tersebut, BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam serupa mengingat cuacanya memang sedang memasuki musim hujan.

Kasi Pemerintahan Desa Temulus Syakuri menambahkan sejumlah rumah warga yang mengalami rusak ringan langsung diperbaiki karena mayoritas kerusakan berupa genteng yang terjatuh akibat diterjang angin.

"Bagi warga yang membutuhkan genteng dalam jumlah banyak, tentunya harus menunggu esok hari," ujarnya.

Ia mengungkapkan bencana puting beliung di Desa Temulus baru tahun ini karena selama ini memang belum pernah terjadi.*


Baca juga: Angin kencang rusak 63 unit bangunan di Pamekasan

Baca juga: Akibat angin kencang, 52 bangunan di Pamekasan-Madura rusak


 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019