Oleh karena itu masyarakat kembali harus mewaspadai terjadinya potensi hujan deras sesaat yang disertai dengan angin kencang
Sidoarjo, Jatim (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, Jawa Timur menyatakan jika angin kencang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh di Sidoarjo Sabtu, mengatakan, potensi terjadinya angin kencang itu diperkirakan terjadi di sore dan malam hari.

"Oleh karena itu masyarakat kembali harus mewaspadai terjadinya potensi hujan deras sesaat yang disertai dengan angin kencang di sejumlah wilayah di Jawa Timur," tambahnya.

Ia mengemukakan, dari pantauan citra satelit BMKG menujukkan kalau potensi angin kencang yang disertai dengan hujan lebat itu terjadi di beberapa wilayah seperti di Kota Batu, Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Banyuwangi, Jember, Sidoarjo, Surabaya, Kota Mojokerto.

"Selain itu, untuk suhu udara berkisar antara 17 hingga 32 derajat celcius, kelembaban udara 65 hingga 100 persen dan juga angin dari Barat Daya menuju ke Barat dengan kecepatan 5 sampai dengan 30 kilometer perjam," katanya.

Dari informasi yang dihimpun, untuk ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara 0,3 sampai 0,5 meter, tinggi gelombang di Laut Jawa bagian Timur antara 0,5 hingga 1,0 meter dan Samudera Hindia Selatan Jatim antara 1,3 sampai 2,5 meter.

"Kami akan terus mengupdate informasi perkiraan cuaca yang terjadi di Jawa Timur dan menyebarluaskan ke masyarakat supaya bisa lebih waspada dan berhati hati," ujarnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya terkait dengan potensi angin kencang yang terjadi di Jawa Timur.

"Termasuk kepada pihak Bandara Internasional Juanda Surabaya yang membutuhkan pantauan cuaca sebelum melakukan penerbangan pesawat," katanya.

Baca juga: Rumah di Malang roboh diterjang angin kencang

Baca juga: Puting beliung terjang delapan kecamatan di Magetan

Baca juga: Angin kencang robohkan rumah di Jember

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019