kalau turunnya kejauhan, begitu ada sedikit goncangan, naik lagi cepat. Kalau naik itu orang gak bisa dagang
   Jakarta (ANTARA News) - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Henry Koenaifi menekankan pentingnya volatilitas nilai tukar Rupiah yang terjaga bagi pengusaha dalam menjalankan bisnisnya, terutama para eksportir dan importir.

    "Pengusaha itu umumnya yang penting itu Rupiah naik turunnya tidak gila-gilaan. Yang paling penting itu," ujar Henry di sela-sela penandatanganan kerja sama strategis antara BCA dan Shopee di Menara BCA, Jakarta, Rabu.

   Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terus menguat mendekati level Rp14.000 per dolar AS. Rupiah pada Rabu ini mencapai Rp14.120 per dolar AS setelah sebelumnya sempat menyentuh Rp15.000 per dolar AS.

   "Kalau misalnya Rupiah 14.800, sekarang 14.100. Kalau turun lagi ke Rp12.000 itu agak jauh. Nanti kalau turunnya kejauhan, begitu ada sedikit goncangan, naik lagi cepat. Kalau naik itu orang gak bisa dagang," kata Henry.

   Kendati demikian, Henry menilai nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS saat ini sudah positif. Ia mengapresiasi kinerja pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang terus menjaga stabilitas Rupiah dan sistem keuangan di Tanah Air.

   "Menurut saya sudah oke," ujar Henry.

   Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ini sendiri menguat sebesar 20 poin ke posisi Rp14.125 dibandingkan sebelumnya Rp14.145 per dolar AS.

   Pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China yang dinilai mengalami kemajuan, sinyal "dovish" dari The  Fed, dan dukungan sentimen domestik, disebut memicu penguatan Rupiah.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019