Jakarta (ANTARA News) - Peneliti dari Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Adnan Anwar mengatakan upaya menangkal hoaks dan ujaran kebencian harus dilakukan secara sistematis karena muatan negatif itu diproduksi dan disebarkan secara sistematis pula.

"Ada desain dari kelompok-kelompok yang memang secara sistematis menyebarkan berita kebohongan atau kebencian. Kalau hal ini dibiarkan tentunya akan dapat merusak dan memecah belah persatuan masyarakat bangsa ini," kata Adnan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu. 

Menurut dia, hoaks dan ujaran kebencian yang disebarkan secara sistematis itu merupakan propaganda sehingga harus dilawan dengan strategi kontrapropaganda yang tepat.

"Kelompok-kelompok tersebut selama ini sangat serius dan masif dalam menggunakan internet melalui media sosial. Untuk itu harus ditandingi secara serius juga," kata Adnan.

Selain dalam bentuk regulasi, kata Adnan, upaya menangkal hoaks dan ujaran kebencian juga harus dilakukan dengan gerakan atau aksi nyata.

"Harus dirumuskan juga  strateginya secara benar, lalu segmentasi berdasarkan umur, dan juga berdasarkan demografi. Umur itu diklasifikasikan  apakah termasuk generasi milenial atau generasi tua. Kemudian demografi itu apakah desa, suburban, urban sampai ke metropolitan yang berbeda-beda, termasuk status pekerjaan," katanya.

Menurut Adnan perlu untuk menarik orang atau masyarakat dari semua kalangan supaya mau menjadi relawan perdamaian di dunia maya. 

Untuk struktural, pemerintah mewajibkan PNS atau ASN untuk  memproduksi atau memviralkan berita berita yang positif terhadap pemerintahan, kepemimpinan, kebijakan yang telah ditetapkan di instansinya.

Selanjutnya kelompok-kelompok strategis, perguruan tinggi, sekolah-sekolah, kelompok ormas,  anak-anak muda generasi milenial yang tergabung dalam kelompok olahraga, hobi, dan sebagainya, kelompok perempuan. 

"Saya kira dengan cara tertentu, dengan pendekatan tertentu mereka bisa diajak untuk berkampanye dan melawan berita hoaks yang bisa memecah-belah, misalnya dengan menulis status di medsos masing-masing untuk mengajak menjaga perdamaian," kata Adnan.

Baca juga: Presiden minta wartawan jadi pencegah hoaks
Baca juga: BSSN bagikan tips mendeteksi hoaks
Baca juga: Hoaks, Suara Mirip Anies Baswedan Sarankan Bawa KTP Masuk Monas

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018