Semoga perjuangan peserta didik kami di Jepang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional
Bogor (ANTARA News) - Tiga pelajar SMK-Wikrama, Kota Bogor, Jawa Barat jurusan kompetensi keahlian multimedia, terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti ajang festival film di Jepang.

"Kami sangat bangga terhadap peserta didik kami yang terpilih untuk  mengikuti festival film '12th Asian International Childerns Film Festival' yang diselenggarakan di Hokaido Jepang, sejak 19-28 November 2018," kata Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani, S.Si kepada Antara di Bogor, Minggu malam.

Tiga pelajar SMK Wikrama yang mengikuti ajang "12th Asian International Children's Film Festival" yang diselenggarakan di Hokaido Jepang pada 19-28 November 2018 itu adalah Denzel Gymnastiar Setiawan, Muhammad Fauzi Azhar, dan Angelive Hilsunny.

Iin Mulyani menyatakan pihaknya sangat bangga terhadap peserta didiknya yang bisa mewakili negara dalam sebuah kompetisi internasional.

"Bagaimana tidak, mereka merupakan salah satu perwakilan Indonesia yang terpilih berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh pihak Kedutaan Besar Jepang di Indonesia," katanya.

Tentu saja, kata dia, ajang itu merupakan kesempatan dan peluang yang berharga bagi semua pihak. 

Bagi sekolah, mengikutsertakan peserta didik mengikuti kompetisi seperti ini merupakan salah satu cara untuk menggali potensi, minat dan bakat peserta didik. 

"Kami memiliki kewajiban untuk menggalinya, karena potensi yang terbangun bisa jadi merupakan bekal hidup masa depan peserta didik," katanya.

Ia menegaskan bahwa belajar tidak harus melulu di dalam ruang kelas namun belajar dapat ditempuh dengan berbagai cara, seperti melibatkan peserta didik dalam pengelolaan lingkungan, mengikutsertakan mereka dalam berbagai jenis perlombaan, memberikan kesempatan untuk bisa terjun langsung ke masyarakat adalah upaya sekolah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa ini. 

"Semoga perjuangan peserta didik kami di Jepang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," katanya.

Sementara itu, Humas SMK Wikrama, Rudy Benyamin menambahkan bahwa sejak didirikan tahun 2011, kompetensi keahlian multimedia SMK Wikrama Bogor terus mengembangkan potensinya lewat mengikuti beragam perlombaan. 

Ia mengatakan, berawal dari tingkat kota, meningkat hingga tingkat nasional, sampai saat ini sering kali pelajar SMK Wikrama menjuarai lomba di tingkat internasional. 
 
Direktur Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara pada Pusat Regional Asia Tenggara untuk Biologi Tropika (SEAMEO-BIOTROP) Dr Ir Irdika Mansur, M.For.Sc (kiri) menyerahkan anugerah juara kontes angklung se-ASEAN kepada Kepala SMK Wikrama Bogor Iin Mulyani, S.Si. (ANTARA FOTO/HO-Humas SMK Wikrama/2016)


Prestasi terbaru, kata dia, yakni pada awal bulan September 2018 SMK Wikrama Bogor diundang oleh pihak Kedubes Jepang di Indonesia untuk mengikuti festival film bergengsi yang diadakan pemerintahan Jepang, yaitu "12th Asian International Children’s Film Festival" 2018. 

Syarat yang harus dipenuhi, yakni sebelum tanggal 14 September 2018, SMK Wikrama Bogor harus mengikutsertakan tiga pelajarnya  dari kompetensi keahlian multimedia untuk membuat dan mengirimkan sebuah film dokumenter yang menarik dan dapat memberikan pendidikan untuk melalui tahap seleksi dengan siswa dari sekolah lainnya se-Asia. 

"Sangat membanggakan, pada 18 Oktober 2018, SMK Wikrama Bogor mendapatkan kabar bahwa film dokumenter yang berjudul 'Return' karya tiga pelajar dari kompetensi keahlian multimedia tingkat 11 berhasil lolos seleksi, dan terpilih sebagai wakil dari Indonesia pada ajang festival film tersebut," katanya.

Ketiga pelajar tersebut 19 November 2018 akhirnya akhirnya diberangkatkan ke Hokaido, Jepang. 

Film karya mereka akan diputar dan disandingkan  dengan film karya sekolah lainnya dari 12 negara di Asia. 

Pembina sekaligus guru dari kompetensi keahlian multimedia SMK Wikrama, M Dudi Permadi mengatakan, film "Return" karya anak didiknya itu menceritakan tentang seorang pekerja yang memiliki kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan.

Lalu, akhirnya pekerja tersebut sadar bahwa lingkungan itu harus dijaga. 
     
"Film ini mereka buat berdasarkan apa yang mereka lihat di sekeliling mereka, sehingga mereka ingin menyampaikan pesan moral untuk menjaga lingkungan lewat sebuah film," katanya. 
Ia berharap film itu bisa dinikmati dalam acara festival tersebut dan mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan usaha yang dilakukan siswa-siswinya dalam proses pembuatan film. 

 "Kami berharap, ketika pulang nanti, mereka bisa mendapatkan ilmu baru, cerita, dan pengalaman yang dapat dibagi ke teman-temannya di sekolah," katanya.

Selain itu, dari setiap perlombaan yang diikuti pelajar kompetensi keahlian multimedia  dapat mengembangkan potensi mereka, dan menyadarkan mereka bahwa setiap usaha pasti berbanding lurus dengan hasilnya, demikian M Dudi Permadi.


Baca juga: SMK Wikrama wakili Indonesia di film Unesco



 

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018