Peristiwa jebolnya tanggul Sungai Alas ini terjadi dini hari tadi, diperkirakan sekitar pukul 02.32 WIB. Penyebabnya karena hujan terus turun di daerah hulu sungai, yakni Gayo Lues hingga Aceh Tenggara
Banda Aceh, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan, hujan yang terus mengguyur dalam sepekan terakhir telah mengakibatkan tanggul Sungai Alas di wilayah Aceh Tenggara jebol sepanjang 70 meter.

Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, peristiwa tersebut tepatnya berada di Desa Tembilar Baru, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara.

"Peristiwa jebolnya tanggul Sungai Alas ini terjadi dini hari tadi, diperkirakan sekitar pukul 02.32 WIB. Penyebabnya karena hujan terus turun di daerah hulu sungai, yakni Gayo Lues hingga Aceh Tenggara," ucapnya.

Akibat yang ditimbulkan dari pecahnya tanggul sungai ini, kata dia, maka tanggul air meluap dengan mengenangi ke area tanaman milik masyarakat setempat yang berbatasa dengan Sungai Alas ini.
 
Hingga kini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara sedang menghitung berapa luas tanaman petani setempat yang terkena dampak bencana tersebut.

"Memang, tak ada korban jiwa akibat jebolnya tanggul sungai ini. Tetapi informasi dari warga Tembilar Baru, hingga saat ini belum ada penanganan tanggul itu," katanya.

"Tm reaksi cepat BPBD setempat dilaporkan, masih terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan tindakan selanjutnya," kata Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, wilayah Aceh berada dalam puncak musim hujan yang berlangsung hingga akhir tahun 2018 ini.

"Masyarakat yang tinggal di bantaran dan hilir sungai, kami minta untuk waspada. Mereka tinggal di dekat tebing, harus mewaspadai tanah longsor," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.

Baca juga: Korban banjir Aceh Tenggara mungkin direlokasi
Baca juga: Banjir luapan sungai kembali menerjang Aceh
Baca juga: BNPB: 7.904 rumah terendam banjir di Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018