Jakarta, (ANTARA News)  - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pada tahun 2019 bisa menjadi operator tunggal seluruh ruas tol Trans Jawa yang terhubung dari Merak hingga Banyuwangi.

"Saat ini porsi operasional Jasa Marga di Trans Jawa mencapai 70 persen, diharapkan bisa menjadi operator seluruh ruas Trans Jawa pada tahun depan," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, ketika berbincang dengan Antara, di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, dari 20 ruas jalan tol yang dimiliki Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) saat ini, sebanyak 13 ruas diantaranya adalah punya Jasa Marga.

"Konektivitas dari Merak-Banyuwangi sebentar lagi teruwujud dari Merak-Probolinggo. Ini adalah prestasi yang membuktikan bahwa dengan bekerja cerdas dan sungguh-sungguh, maka tidak ada yang mustahil untuk diwujudkan," tegas Desi.

Hingga pertengahan Oktober tahun 2018, Jasa Marga telah mengoperasikan sepanjang 787,5 kilometer jalan tol dan ditargetkan menjadi 984 kilometer pada akhir tahun 2018. Sedangkan untuk konsesi, Jasa Marga saat ini telah memperoleh sepanjang 1.527 km.

"Hingga akhir tahun 2018, seluruh proyek jalan tol Jasa Marga yang masuk dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dapat tersambung hingga Pasuruan," ujarnya.

Adapun proyek jalan tol yang dimaksud adalah Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura, Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi, Jalan Tol Ngawi-Kertosono Segmen Wilangan-Kertosono, Jalan Tol Gempol-Pasuruan Segmen Pasuruan Grati.

Baca juga: Jasa Marga terbitkan lima skema pendanaan jalan tol

Menurut Desi, jalan Tol Trans Jawa merupakan salah satu pencapaian yang membanggakan, bukan hanya bagi Jasa Marga tapi bagi bangsa Indonesia.

Dalam waktu dekat tiga ruas tol yang masuk dalam jaringan Tol Trans Jawa yang segera selesai kontruksinya pada tahun ini yaitu Tol Batang-Semarang sepanjang 75 km, jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 km, jalan Tol Gempol-Pasuruan Segmen Pasuruan-Grati sepanjang 14 km yang siap diresmikan.

Sedangkan ruas tol di luar jaringan Trans Jawa yang ditargetkan beroperasi pada 2019 yaitu tol Jakarta Outer Ring Road II yang dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga meliputi jalan Tol Cengkareng-Kunciran sepanjang 14,19 km, jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,20 km, jalan Tol Serpong-Cinere sepanjang 10,14 km.

Desi mengakui, untuk membiayai pembangunan jalan tol di Indonesia membutuhkan investasi yang cukup besar, sehingga Jasa Marga dituntut menjaga kinerja dan struktur permodalan perseroan.

"Jasa Marga tidak menggunakan cara-cara yang biasa dan konvensional, melainkan harus melakukan terobosan untuk memastikan pendanaan bagi semua proyek lancar," ujarnya.

Dukungan yang solid dari Pemerintah dan rekam jejak Jasa Marga yang baik menjadi modal yang bagus dalam mengeluarkan inovasi-inovasi pendanaan. 

Jasa Marga sejauh ini telah meluncurkan lima skema pendanaan bagi industri jalan tol, meliputi Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi, Project Bond di level Anak Usaha, Jalan Tol JORR W2U (Kebon Jeruk-Ulujami), Komodo Bond atau Global IDR Bond, Reksa Dana Penempatan Terbatas (RDPT) dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA).

Baca juga: Jasa Marga catatkan pertumbuhan EBITDA 7,2 persen
Baca juga: Jasa Marga sebut konstruksi Jembatan Kalikutho Tol Semarang-Batang telah selesai

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018