Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan RI menyatakan terlibat evakuasi dan pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat, namun kegiatan itu tidak mengganggu kegiatan patroli rutin di perairan.

"Tidak mengganggu, kan bea cukai kapalnya banyak. Di Jakarta saja ada tiga kapal besar," ujar Kepala Pangkalan Patroli Bea Cukai Agus Purnady di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Hari kedua JT 610, masih fokus pencarian korban

Ditjen Bea Cukai menerjunkan satu buah kapal patroli dan menjadi salah satu dari 34 unit kapal yang dilibatkan dalam proses pencarian dan evakuasi korban pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut.

Baca juga: Basarnas: 37 kantong jenazah dikirim ke Polri

Dalam menjalankan tugasnya, kapal tersebut dioperasikan oleh 18 orang awak yang bekerja di bawah koordinasi Badan SAR Nasional. Selama menjalankan tugas pencarian di sekitar perairan Karawang Jawa Barat, Agus mengaku tidak ada kendala serius yang dialami personelnya.

Baca juga: Lion Air siapkan akomodasi keluarga korban JT 610

"Karena ini bukan tugas utama ya, tapi kami dibekali secara umum tentang `rescue` sehingga secara umum tidak ada masalah. Tinggal mengikuti arahan dari Basarnas saja," pungkas Agus menambahkan.

Saat ini kapal dari Ditjen Bea Cukai sempat merapat di Dermaga JICT II Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Pusat untuk menurunkan sebuah kantong yang berisi serpihan pesawat dan selanjutnya kembali ke area pencarian untuk melaksanan misi evakuasi.

Baca juga: Basudewa turunkan 10 kantong korban Lion Air

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018