Palu (ANTARA News) - Relawan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar membantu 25 unit mesin penjernih air (purefier water) untuk korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi.

Koordinator relawan, Andi Kaymudin di Palu, Kamis, mengatakan mesin penjernih air itu, terpasang di posko tim relawan di Jalan S. Parman (Rumah Bapak Julius Hoesan) Kota Palu.

Selain itu, tim juga merangkai dua unit rangkaian penyediaan air bagi warga pengungsi. Satu rangkaian menggungakan listrik, dengan produksi air bisa langsung diminum warga dengan dan bisa diambil menggunakan galon, karena kapasitas produksi lumayan besar

Kemudian, satu rangkaian lagi didesain manual tanpa listrik, hasilnya juga bisa langsung diminum. Namun jika warga ingin mengambil air minum melalui rangkaian manual, disarankan memakai botol karena kapasitas produksinya tidak terlalu besar

"Total relawan sebanyak 35 orang dan bekerja selama sepuluh hari," kata Andi.

Baca juga: Palu dan sekitarnya masih butuh relawan

Andi menjelaskan relawan bekerja untuk membagi bantuan para dermawan, menghibur warga di tenda-tenda pengungsian.

"Bantuan itu terpikirkan, saat kami dan pengungsi kehausan, tidak ada air bersih yang dapat diminum," ujarnya.

Menurut Andi, tim mendapat tambahan delapan orang relawan sehingga melayani lebih baik.

Andi berharap, bantuan tersebut dapat menjadi penyejuk dan harapan untuk kebangkitan Palu

.Baca juga: Kerja tanggap darurat Sulteng dilanjutkan hingga 26 Oktober

Pewarta: Fauzi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018