...melihat medan yang ada, kemungkinan akan diperpanjang 14 hari
Jakarta (ANTARA News) - Masa tanggap darurat bencana di Sulawesi Tengah kemungkinan akan diperpanjang.
    
"Masa tanggap darurat bencana akan dibahas Rabu (10/10) apakah diperpanjang atau tidak. Namun, melihat medan yang ada, kemungkinan akan diperpanjang 14 hari," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers terkait gempa, tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah di Graha BNPB, Jakarta,  Selasa.
    
Khusus untuk pencarian dan pertolongan korban, Sutopo mengatakan, akan dihentikan pada Kamis (11/10). Hal itu sesuai dengan prosedur standar operasional pencarian dan pertolongan yang dilakukan selama tujuh hari dengan masa tambahan tiga hari.
    
"Hingga Kamis (11/10), pencarian dan pertolongan korban sudah dilakukan selama 14 hari," katanya.
    
Berdasarkan rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola terkait evakuasi korban tertimpun di Balaroa, Petobo dan Jono Oge, pencarian dan pertolongan korban dinilai sudah tidak memungkinkan.
    
Dari korban terakhir yang telah dievakuasi, kondisinya sudah melepuh, tidak dikenali dan harus segera dimakamkan karena jenazahnya kemungkinan membawa kuman yang bisa menyebarkan penyakit.
    
"Karena itu, pencarian dan pertolongan korban akan dihentikan pada Kamis (11/10), tetapi masa tanggap darurat untuk melayani kebutuhan pengungsi kemungkinan akan diperpanjang 14 hari," kata Sutopo.  

Baca juga: Pertimbangan pemerintah hentikan pencarian korban pada 11 Oktober
Baca juga: Situasi Sulawesi Tengah sudah membaik menurut BNPB

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018