Dampak langsung investor dari luar akan semakin positif untuk masuk ke Indonesia ...
Jakarta (ANTARA News) - Kesuksesan penyelenggaran Asian Games 2018 dinilai bakal berdampak positif terhadap animo properti Jakarta, khususnya dari asing yang ingin berinvestasi di sektor properti Ibu Kota Indonesia ini.

"Saat ini memang belum melihat dampaknya secara langsung, tetapi dengan Indonesia dilihat mampu menyelenggarakan pentas internasional seperti Asian Games, dampak langsung investor dari luar akan semakin positif untuk masuk ke Indonesia," kata Senior Director of Office Services Department Colliers International Indonesia (konsultan properti) Bagus Adikusumo, di Jakarta, Rabu.

Menurut Bagus, kondisi pasar properti Ibu Kota yang sekarang dalam kondisi pasokan berlebih di beberapa sektor akan memberikan peluang kepada investor asing untuk masuk dan bekerja sama dengan pemilik tanah dari properti lokal yang dinilai memiliki lokasi properti yang strategis.

Hal tersebut, lanjutnya, karena investor asing dinilai membawa "cash flow" atau aliran dana yang sangat kuat sehingga mereka tidak terlalu tergantung kepada penjualan awal.

"Mungkin pada awal-awal tahun (setelah pembangunan properti) akan terkoreksi tetapi `in the long run` (dalam jangka panjang) mereka sudah memiliki properti," katanya.

Ia berpendapat bahwa investor asing yang masuk ke Indonesia rata-rata berbicara untuk jangka panjang yaitu tidak hanya lima tahun tetapi bisa sampai sekitar 20 tahun.

Apalagi, ujar dia, siklus properti juga akan berjalan naik turun sehingga bila saat ini siklus properti di Jakarta sedang turun, maka pada saat siklusnya naik, para investor asing ke depannya juga sudah memiliki properti di lokasi premium.

Bagus mencontohkan banyak investor dari Jepang dan Korea Selatan yang sudah masuk ke lokasi premium di Jakarta dan sekitarnya.

"Mereka berpikirnya `long term`, awalnya mungkin tidak terlalu cepat terjual, tetapi gedung itu nantinya akan terisi dan terjual, apalagi nilai properti selalu akan terapresiasi," paparnya.

Ia juga mengingatkan bahwa Jabodetabek adalah kota metropolitan terbesar kedua di dunia setelah Tokyo, sehingga pemerintah saat ini sedang menggalakkan konektivitas misalnya dengan membangun MRT dan LRT.

Bagus berpendapat, bila semua kawasan di sana sudah terkoneksi dengan baik maka akan berimbas kepada lokasi propertinya di sekitar jalur transportasi yang dinilai juga akan mengalami kenaikan ke depannya.

Baca juga: Sandiaga Uno: 60.000 lapangan kerja baru sektor properti
Baca juga: Pemimpin Jakarta harus jaga investasi properti

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018