Jakarta (ANTARA News) - Hoax alias berita tidak benar bukan cuma menyerempet isu politik, tapi juga isu kesehatan, salah satunya tentang penularan HIV/AIDS. 

Informasi yang simpang siur dapat membuat masyarakat kalang kabut karena tidak bisa membedakan mana fakta dan mana hoax.

Ini juga memperparah stigma terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang bisa mengalami diskriminasi sosial oleh masyarakat yang salah paham.

Hoax ini juga menghambat upaya tenaga medis dan aktivis yang ingin mengampanyekan pencegahan penyakit tersebut serta bagaimana cara merawat ODHA.

Dokter Adyana Esti, tenaga medis klinik Angsamerah Jakarta, dalam diskusi di Jakarta, Kamis, membeberkan deretan hoax seputar HIV/AIDS yang harus dipahami faktanya oleh masyarakat.

1. HIV/AIDS menular lewat penggunaan pisau cukur secara bergantian dalam keluarga atau di tempat potong rambut. 

Faktanya, memakai pisau cukur bergantian dengan ODHA tidak akan menularkan virus. Sebab, virus mudah mati di udara bebas. Tetapi memakai pisau cukur bergantian tidak disarankan demi alasan kebersihan.

2. HIV/AIDS menular lewat penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA dengan orang sehat.

Faktanya, tidak. Selain karena virus mudah mati di udara bebas, virus dalam air liur tidak cukup banyak untuk ditularkan pada orang lain.

3. Virus HIV bisa ditularkan lewat makanan kaleng yang sudah diinjeksikan dengan darah yang mengandung virus.

Faktanya, salah. Virus HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Selain itu, makanan kaleng juga melewati proses sterilisasi sehingga virus mudah mati.

4. Virus HIV menular lewat ciuman.

Faktanya, salah. Virus HIV tinggal di sel T, salah satu bagian sel darah putih manusia. Sel ini ada di semua cairan tubuh manusia dalam jumlah yang berbeda. Paling banyak ada di dalam darah, kemudian cairan vagina, cairan semen atau mani serta ASI. 

Virus memang ada di air liur, air mata dan keringat tapi jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak cukup untuk menularkan virus HIV.

5. Virus HIV dapat ditularkan lewat jarum terinfeksi yang ditancapkan di kursi bioskop.

Faktanya, virus HIV mudah mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit. Tanpa inangnya, seperti darah, sperma, ASI dan cairan vagina, virus yang ada di udara bebas akan cepat mati.

6. HIV/AIDS bisa ditularkan melalui air kolam renang.

Faktanya, salah. Tak masalah berenang bersama ODHA karena virus HIV mudah mati di udara bebas, apalagi air kolam renang mengandung kaporit yang mempercepat matinya virus.

7. HIV/AIDS bisa ditularkan lewat  pakaian bekas.

Faktanya, salah. HIV/AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI. Penularannya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks tidak aman juga pemberian ASI dari ibu ke anak.

8. HIV/AIDS ditularkan lewat pembalut kewanitaan yang sudah terkontaminasi virus.

Faktanya, salah. Sebab, virus HIV akan mati di udara bebas dalam waktu kurang dari semenit.

9. Pemeriksaan darah untuk kolesterol dan diabetes oleh petugas keliling yang mencurigakan adalah untuk menyebarkan virus HIV.

Faktanya, salah. Jarum yang dipakai untuk pemeriksaan kolesterol dan diabetes tak punya lubang penyimpanan darah. Sehingga virus HIV bakal mati di udara bebas.

10. ARV (obat untuk ODHA) adalah bahan kimia yang bisa menyebabkan kerusakan hati. Lebih baik menggunakan obat herbal untuk merawat ODHA.

Faktanya, hingga saat ini obat yang paling tepat untuk HIV adalah ARV.

Esti menegaskan kontak sosial dengan ODHA seperti bersalaman, berpelukan sampai berciuman takkan menularkan virus HIV/AIDS. 

Baca juga: Rif siap rilis album baru untuk galang dana bagi penderita HIV/AIDS

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018