Tidak akan ada inovasi tanpa riset
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan negara maju bukan karena jumlah penduduknya yang besar, melainkan karena memiliki inovasi yang tinggi.

"Namun, riset adalah masalah utama kalau mau berinovasi. Tidak akan ada inovasi tanpa riset," kata Nasir saat memberikan arahan pada Pembukaan Kegiatan Ilmiah bertema "Riset, Inovasi Menuju Ekonomi Era Industri 4.0" di Pekanbaru, Riau, Kamis.

Nasir mengatakan negara maju inovasinya tinggi pasti juga memiliki riset yang juga tinggi. Karena itu, sejak menjadi Menteri, dia berupaya meningkatkan riset yang ada di Indonesia.

Salah satu upayanya adalah dengan menggandeng Kementerian Keuangan agar para peneliti Indonesia tidak lagi disibukkan dengan pertanggungjawaban keuangan, tetapi lebih fokus pada publikasi dan purwarupa.

"Dengan perbaikan infrastruktur kita akan dorong agar riset ke depan bisa semakin baik," ujarnya.

Baca juga: Melesat 1.567 persen, publikasi ilmiah Indonesia di atas rata-rata dunia
Baca juga: Pemerintah ancam evaluasi tunjangan profesor yang tak produktif


Menurut Nasir, dia pernah menyampaikan ke Presiden Joko Widodo bahwa riset yang ada di kementerian/lembaga jumlahnya sangat banyak, perlu diintegrasikan agar menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi seluruh rakyat.

Nasir memberikan arahan pada Pembukaan Kegiatan Ilmiah bertema "Riset, Inovasi Menuju Ekonomi Era Industri 4.0" dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional XXIII 2018 .

Pembicara kunci pada acara tersebut adalah Presiden Ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie. 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018