Tangerang (ANTARA News) - Pemerintah berjanji akan memberikan insentif bagi industri otomotif agar dapat berkompetisi di pasar global.

"Pemerintah akan terus all out membantu dan mendukung industri otomotif misalnya saat saya bertemu PM Vietnam saya sampaikan blak-blakan seperti apa kok mobil kita masuk ada barrier seperti ini?,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 dan peluncuran Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDES) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, Banten, Kamis.

Lalu Presiden mengatakan minta waktu untuk menyelesaikan hambatan ekspor mobil ke Vietnam itu.

“Berikan saya waktu, nanti akan saya selesaikan dalam dua bulan, ternyata benar diselesaikan. Nanto kalau ketemu masalah non-barier, ya nanti saya ngomong lagi," kata Presiden.

Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution;  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta para pelaku industri otomotif nasional maupun internasional. 

Vietnam mengeluarkan regulasi impor untuk mobil penumpang (HS 8703) atau mobil utuh (completely built-up/CBU). Melalui Decree No. 116/2017/ND-CP.

Negara itu juga mengatur sejumlah persyaratan untuk kelaikan kendaraan termasuk emisi dan keselamatan sehingga potensi ekspor yang hilang diprediksi mencapai USD 85 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun selama periode bulan Desember 2017-Maret 2018.
 
Menurut Presiden, semua negara seperti itu, kalau hambatan tarif sulit, maka dibuat hambatan non-tarif.

“Pemerintah sudah sampaikan akan ada insentif. Sudah saya sampaikan ke menteri keuangan termasuk 'tax holiday' jauh lebih agresif, 'tax allowance', dan yang sedang dalam kajian 'super deduction' pajak,” katanya.

Penurunan pajak yang super itu, lanjut Presiden, diantaranya terkait biaya perusahaan untuk kegiatan-kegiatan seperti vokasi yang sudah mulai banyak dilakukan oleh industri otomotif.

“Tapi masih dalam kajian di Kementerian Keuangan," jelas Presiden.

Presiden juga menyambut peluncuran AMMDES sebagai salah satu kendaraan dengan tongkat kandungan lokal komponen yang tinggi, karena 70 komponen industri dalam negeri siap menjadi pemasok komponen AMMDES.

"AMMDES yang ini sangat multiguna selain untuk meningkatkan produksi, produktivitas di desa-desa, ini juga bisa menyelesaikan banyak masalah di daerah,” kata Presiden.

Presiden Joko Widodo juga menyebutkan data bahwa total produksi mobil untuk ekspor mencapai 231 ribu unit CBU (mobil utuh), 8,1 juta komponen otomotif pada 2017.

Industri otomotif menduduki peringkat nomor 4 dari 25 top ekspor sektor nonmigas periode Januari-Juni 2018 dengan nilai 3,45 miliar dolar AS.

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018