Jakarta (ANTARA News)  - Presiden Joko Widodo menutup acara Rembug Nasional Aktivis 98 yang berlangsung di Hall Tengah JI-Expo Kemayoran Jakarta,  Sabtu. 
   
"Bangsa kita bangsa yang besar, ada 17.000 pulau, 714 suku,  ini anugerah yang diberikan Tuhan, juga ribuan bahasa," kata Presiden Jokowi. 
   
Menurut Jokowi,  semua harus menyadari bangsa Indonesia bangsa yang besar, negara yang besar dengan jumlah penduduk sudah 263 juta jiwa. 
   
Kepala Negara juga menyatakan semua patut menyampaikan terima kasih kepada Aktivis 98 yang telah berjuang menghadirkan kebebasan berekspresi di negeri ini,  kebebasan berpendapat,  kebebsan pers. 
   
"Tetapi kebebasan itu bukan yang semau maunya,  bukan sebebas bebasnya karena kita diikat oleh aturan aturan,  konstitusi,  kebebsan  bukan yang memberi ruang untuk adu domba masyarakat, saling mencela,  mencemooh di antara kita sebagai warga yang sebangsa dan setanah air, " katanya. 
   
Menurut Jokowi, aset besar bangsa Indonesia adalah persatuan di antara perbedaan. 
   
Hadir dalam kesempatan itu antara lain Kepala Kantor Staf Kepreaudenan Moeldoko,  Ketua DPD Oesman Sapta. 
   
Sementara itu Panitia Rembug Nasional Aktivis 98 menyebutkan semula acara itu akanbdigelar di Monas. 
   
Namun ada sejumlah rangkaian acara yang tidak mungkin dilakukan di sana sehingga dipindah ke JI-Expo Kemayoran. 
   
Acara tersebut menurut panitia dihadiri sekitar 60.000 peserta. 
   
Hasil rembug itu antara lain mengajak semua pihak menolak intoleransi, radikalisme dan terorisme.  
   
Rembug Nasional itu juga merekomendasikan penetapan korban peristiwa Semanggi dan Tri Sakti sebagai pahlawan Nasional.  
   
Rembug Nasional Aktivis 98 juga merekomendasikan penetapan 7Juli sebagai hari Bhineka Tunggal Ika.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018