Singapura (ANTARA News) - Indonesia menyatakan puas dengan berbagai hasil positif yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN yang digelar di Singapura.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi setelah seluruh rangkaian kegiatan KTT ASEAN di Singapura, Sabtu, usai mengatakan kepada wartawan tidak ada hasil yang tidak memuaskan dalam KTT tersebut.

"Tidak ada yang tidak memuaskan, semuanya positif," katanya.

Ia mengatakan, Presiden Jokowi bahkan amat senang karena Indonesia hadir dalam forum itu dengan menyajikan konsep tentang pengembangan kawasan Indo-Pasifik.

Konsep yang disampaikan Presiden Jokowi pada saat retret KTT ke-32 ASEAN tersebut bahkan mendapatkan dukungan positif dari Vietnam dan Thailand.

Retno juga menyampaikan ada beberapa isu mengemuka dalam pertemuan tersebut di antaranya mengenai keterbukaan ekonomi.

"Hampir semua kepada negara bicara mengenai komitmen untuk menjadikan ekonomi ASEAN adalah ekonomi yang terbuka dan juga fair. Maka perundingan RCEP benar-benar didorong agar dapat diselesaikan akhir tahun ini," katanya.

Selain itu, ASEAN juga menyambut baik pertemuan antara dua kepala negara Korea Utara dan Korea Selatan.

Isu tentang Rakhine State juga sempat kencang mengemuka sehingga pada kesempatan itu juga Presiden Myanmar menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan penanganan isu "resettlement" para pengungsi Rakhine State.

"Jadi memang beberapa kepala negara menyampaikan concern oleh karena itu Presiden Myanmar menyampaikan update perkembangan seperti apa," katanya.

Terkait Laut Tiongkok Selatan (LTS) kata Retno, disampaikan juga dalam konteks bagaimana menyatukan posisi ASEAN dalam hal kebersatuan dan sentralitasnya, di samping kesepakatan untuk memperkokoh Code of Conduct (CoC) di dalamnya.

"Yang diapresiasi adalah selain peran kita di RCEP juga komitmen kita terhadap ASEAN ditunjukkan dengan pembangunan Gedung ASEAN yang baru," katanya.

Dalam pertemuan sehari sebelumnya, Sekjen ASEAN bahkan telah mempresentasikan mengenai gedung baru termasuk penggunaannya sehingga sidang-sidang ASEAN ke depan akan lebih banyak dilaksanakan di Jakarta dengan menggunakan fasilitas tersebut seperti yang dilakukan oleh Uni Eropa.

"Lalu ada apresiasi misalnya dari Thailand yang secara terus terang menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang sudah menyampaikan konsep Indopasific pada track 1,5," katanya.

Retno menarik kesimpulan bahwa pertemuan tersebut seluruh hasilnya positif dari sisi pandangan Indonesia.

KTT ke-32 ASEAN dilaksanakan pada 27-28 April 2018 dan dihadiri oleh para kepala negara/kepala pemerintahan negara-negara anggota ASEAN termasuk Presiden RI Jokowi.

Indonesia sendiri selain mengikuti seluruh rangkaian KTT juga menggelar pertemuan bilateral dengan Myanmar dan Vietnam serta melakukan pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-11 di Banyan Room, Hotel Shangri-La, Singapura.


Baca juga: KTT ASEAN hasilkan tiga dokumen tanpa isu Rohingya

Baca juga: ASEAN minta Indonesia pimpin penyelesaian negosiasi RCEP (video)

Baca juga: Menlu ajak ASEAN tanggulangi migrasi tidak teratur

Baca juga: Indonesia gantikan Thailand pimpin KTT Pertumbuhan IMT-GT

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018