Lebak (ANTARA News) - Ribuan rumah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tinggal di daerah rawan longsor karena berada di daerah aliran sungai, perbukitan dan pegunungan.

"Bencana longsor itu setiap bulan dialami masyarakat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Untuk menanggulangi risiko kebencanaan, BPBD terus mengoptimalkan penanganan melalui sistem stuktural dan non stuktural.

Sistem stuktural diantaranya melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti BNPB, TNI, POLRI, PMI, Dinkes, Dinsos, DPUPR dan relawan.

Selain itu juga membangun sarana dan prasarana diantaranya gedung shelter, pemasangan alat deteksi dini kebencanaan dan jalan evakuasi.

Sedangkan, sistem non stuktural antara lain penyuluhan dan sosialisasi waspada daerah rawan bencana alam.

Kegiatan penyuluhan itu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi kebencanaan.

Disamping itu juga menyelenggarakan pelatihan dan simulasi kebencanan ke masyarakat dan relawan.

Dengan demikian, kata dia, penanganan kebencanaan itu dapat mengurangi risiko bencana alam.

"Kami yakin melalui penanganan sistem stuktural dan non stuktural dapat mengurangi risiko bencana alam," katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018